Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Syair Hidup Tanpa Judul

3 Mei 2020   20:32 Diperbarui: 3 Mei 2020   21:08 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kucoba merangkai kata 
untuk benderang perubahan dunia 

Ternyata perubahan itu makin tak pasti, 
dalam kerangkeng yang menindas 
hak bebasku yang sebelumnya pasti 

Beragam perubahan alam penuh ketidakpastian, 
seakan membantah didikan guruku tempo hari: 
"ilmu alam, ilmu pasti" 

Detik-detik dinamika dalam ruang tak beraturan, 
coba kurangkai indah dalam kata penuh arti, 
namun makin kurangkai, makin tak pasti kemana arahnya 

Hidup makin tak pasti, 
syair pun bingung menggambarkannya 

Bait demi bait larik tersusun dari frasa dan kalimat, 
indah tapi seribu arti 
gambaran hidup yang makin tak pasti! 

Satu judul tak mampu merangkum sejuta makna 
syair ketidakpastian hidup yang terus berubah 
ke arah ketidakpastian 
     Pandemi kapan berakhir?  
     Tinggal di rumah sampai kapan? 
     Kerja di rumah sampai kapan?    
     Kapan ini, kapan itu, mengapa begini, mengapa begitu 
     dan sejuta tanya 
          yang tak pasti jawabannya 

Judul-judul berguguran 
tak mampu menggambar beragam perubahan, 
yang buram masa depannya 

Hingga akhirnya syair itu aku aminkan, 
sebagai syair hidup tanpa judul 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun