Hidup...
Adalah tarian nafas dan irama indah detak jantung
Jika sang nafas tak lagi menari, dan irama detak jantung tak lagi kedengaran, hidup, tinggalah pusara, kenangan dan sejarah!
Â
Hidup...
Adalah pikir, rasa dan laku
Sinergi nalar, nurani dan raga
Ketika anyaman otak, hati dan raga terputus, pincanglah hidup
Irasional jika tiada nalar, liar jika tiada nurani, sia-sia jika tiada tindakan raga
Mati, tanpa pikir, rasa dan tindak!
Â
Hidup...
Untuk kaya atau miskin?
Untuk aku atau mereka?
Bukan!
Hidup ada untuk suatu kecukupan!
Cukup untuk hidup, cukup untuk menghidupkan
Hidup ada untuk aku dan mereka!
Untuk aku supaya aku hidup untuk mereka
Hidup...
Adalah ruang kecil terbatas tembok Sang Waktu...
Bertambah umur, makin sempit ruang hidup
Akhhh..
Aku belum selesai warnai ruang hidup
Aku belum mampu gapai sejuta angan dan cita
di sisa ruang hidup yang mungkin hanya sedetik lagi
Sebuah tanya:
"Waktu yang singkat ataukah langkahku yang lamban berpacu waktu  mengisi ruang hidup?"
Â
Tersadar... hidupku bukan milikku...
Tak bisa kutentukan kapan aku harus berhenti
Biarlah ku tetap melangkah, warnai ruang hidup
Biarlah hidup mengalir laksana air, sampai Dia Sang Empunya hidup mengambil
hidup...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H