Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Diam Bukan Berarti Mati Tiada Arti

26 April 2020   00:00 Diperbarui: 26 April 2020   00:23 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku diam
Jangan kau anggap, ku tak melihat apa yang terjadi didepan mata
Coba kau jangan diam, datanglah mendekat dan kau periksa sepasang bola mataku
masih ada bayang wajahmu memantul indah di sepasang lensa

Aku diam
Jangan kau anggap, ku tak berpikir tentang apa yang patut dipikirkan
Coba kau jangan diam, dan belah kepalaku
masih ada otak yang masih waras kendalikan gerak seluruh organ

Aku diam
Jangan kau anggap, ku tak merasa apa yang kau rasa
Coba kau jangan diam, datanglah masuk selami hatiku,
masih ada setitik nurani bekal merasa apa yang kau rasa

Aku diam
Bukan berarti itu, sama dengan mati
Coba kau jangan diam, datanglah raba dadaku,
masih ada irama denyut jantung tanda kuhidup

Aku diam
Bukan berarti tiada arti
Coba kau berdiam diri, pejamkan mata dan bayangkan
jika aku, tak diam seperti yang kau idamkan
Kan kau temukan indahnya arti

"Aku  diam!" 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun