Setiap mahluk hidup dapat hidup dan beradaptasi dengan baik di tempat yang kondisi lingkungannya mendukung dan harus ada makanan. Dua syarat ini terpenuhi di rak buku kita pada umumnya.
Pertama, kelembaban lemari buku termasuk bahannya (kayu yang tidak kering benar). Juga lembab bukunya.Â
Kadua, makanan Lepisma saccharina adalah sakarida atau karbohidrat. Kayu tersusun dari sakarida-sakarida sama juga dengan nasi, singkong, gula dan kentang hanya beda jenis dan kandungan sakarida atau karbohidrat.Â
Lembar-lembar buku kita, kita tahu bersama adalah bahan-bahan kertas yang dibuat dari kayu tepatnya dari pengolahan sellulosa atau serat kayu. Sellulosa adalah salah satu jenis karbohidrat kesukaannya si Lepisma.
Nah, jika demikian supaya Si Kutu Buku  tersebut tak menghuni dan memakan buku kita, kuncinya, jangan karantina buku kita di tempat lembab, bersihkan buku-buku secara rutin termasuk buku baru dari toko buku karena mungkin saja si Lepisma sudah membonceng dari toko buku atau pasar loak yang lembab.
Oh ya, Lepisma hanyalah salah satu jenis kutu buku atau lebih tepat pecinta karbohidrat dalam kelembaban. Ada jenis-jenis lainnya, nanti saya kenalkan di kesempatan berikut. Hehehe. Sementara kita lebih tepat adalah pecinta baca buku dalam kesepian pandemi. Bukan kutu buku! Â
Anak kita bisa jadi malas membaca buku karena malu disebut kutu buku. Stop stigmatisasi bagi pecinta membaca buku dan mari selamatkan buku dari pemakan buku, seperti si Lepisma saccharina.
#SelamatHariBuku, mari merawat dan membaca buku #DiRumahAja