Meidy Maulidiya (11220130000010)
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Abstrak
Pandemi Covid-19 telah mengubah seluruh tatanan kehidupan manusia, khususnya di dunia Pendidikan. Hal ini membutuhkan pelatihan untuk dapat berubah dan beradaptasi dengan cepat  untuk  melanjutkan belajar. Tujuan dari artikel ini adalah untuk memeriksa implikasinya hasil dari kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tentang pendidikan pasca pandemi di era New Normal ini. Artikel ini ditulis dengan meninjau artikel Online, buku, dan referensi yang terkait dengan  kebijakan mengenai pembelajaran pasca pandemi.
PENDAHULUAN
Pandemi Covid-19 mengambil banyak hal dan kemudian membentuk  tatanan baru Pandemi ini juga seperti memberi perubahan baru jalan baru Kehidupan. Hal Ini dapat merubah kehidupan dalam  waktu singkat Tuntutan peralihan ini yang menyentuh bidang kehidupan yang begitu luas Pendidikan juga tidak lepas dari aliran-aliran tersebut. Dengan pasca pandemi ini kita harus penjaga kesinambungan dan ketertiban mendengarkan aturan  pemerintah terkait protokol kesehatan di pasca pandemi. Dalam hal ini Indonesia memiliki kebijakan hanya mengadakan pertemuan tatap muka secara sebagian di sekolah-sekolah, karena merupakan langkah penyelamatan pendidikan dari  bahaya virus di Indonesia.
PEMBAHASAN
Pasca pandemi Covid-19, pendidikan menjadi salah satu sektor yang paling ter-dampak di seluruh dunia. Proses belajar mengajar tatap muka yang tentu saja harus di batasi, berapa banyak kerugian pelajaran, yaitu dengan hilangnya keterampilan dan pengalaman belajar siswa. Sistem pendidikan nasional terganggu oleh pandemi Covid-19. Pembelajaran yang dulunya siswa harus datang ke sekolah kini telah dibatasi sebagian ada yang belajar secara langsung dan ada juga yang belajar secara daring. Jika tidak segera diatasi, learning loss ini akan mempengaruhi kualitas pendidikan secara keseluruhan di berbagai wilayah di Indonesia. Pandemi Covid-19 yang melanda berbagai belahan dunia memberikan dampak besar bagi kehidupan, termasuk dunia pendidikan.
Terlihat bahwa dengan adanya pandemi Covid-19, sistem pendidikan  Indonesia menegaskan harus cepat menerima perubahan tersebut. Jika guru dan siswa tidak cepat beradaptasi dengan perubahan tersebut, pasti siswa akan tertinggal, materi pembelajaran tidak akan diterima dengan baik, dan hasil belajar siswa akan menurun.
Pasca pandemi  ini kita bisa lihat semangat siswa yang menurun karena semenjak Covid-19 mereka hanya belajar dari rumah menggunakan handphone dan kini kebanyakan siswa kecanduan oleh handphone mereka lebih memilih bermain handphone dari pada main bersama teman-temannya tidak hanya itu mereka lebih sering menyendiri dan bermain Games Online.
 ternyata pasca Covid-19 ini memiliki beberapa Problematika  bagi siswa,.
Berikut ini beberapa Problematika pembelajaran pasca pandemi di Indonesia.
1.Siswa harus belajar beradaptasi kembali dengan teman maupun gurunya.
Walaupun pandemi telah berakhir & kegiatan belajar akan dilakukan kembali seperti pada umumnya sebelum pandemi ada, kini para siswa  wajib  belajar untuk menyesuai menyesuaikan diri kembali. Di awal pertemuan, tentu  saja ada sebagian murid yang merasa takut melihat banyak-Nya  teman-teman mereka yang tiba lantaran belum terbiasa menggunakan keadaan tersebut. Wajar apabila murid masih merasa takut buat berjabat tangan atau berdekatan menggunakan orang lain tanpa memikirkan apakah mereka akan kena virus Covid-19 atau tidak. Oleh karena itu, pembelajaran pasca pandemi Covid-19 ini tidak  semudah yang  kita bayangkan.
2.Siswa kurang memahami materi yang di ajarkan
 Pembelajaran yang dilakukan secara daring menyulitkan siswa untuk bertanya secara langsung ketika ada materi yang kurang dipahami. Keterbatasan komunikasi antara guru dan siswa membuat siswa menjadi kesulitan untuk belajar. Oleh karena itu, saat ini siswa tidak boleh hanya terfokus pada pembelajaran yang diberikan guru.
Mereka harus giat dalam mencari dan belajar secara mandiri supaya siswa bisa lebih memahami materi yang sedang dipelajari. Dengan adanya keterbatasan pemahaman terhadap materi pembelajaran tersebut, siswa akan menjadi kesulitan dalam menjalani proses kegiatan belajar di kelas. Siswa seperti mengulang dari awal untuk mengejar ketertinggalannya.
3.Hasil pembelajaran kurang memuaskan
 Pelaksanaan pembelajaran daring berdampak negatif pada hasil belajar siswa. Penurunan hasil belajar siswa dapat disebabkan oleh Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru, minat belajar, dan motivasi belajar yang menurun.
 Minat dan motivasi belajar siswa dapat menurun karena beberapa faktor, seperti tidak stabilnya jaringan internet selama proses kegiatan berlangsung, gangguan-gangguan yang mereka alami ketika belajar, serta rasa lelah dan bosan yang mereka alami selama belajar dan juga Kurangnya perhatian orang tua pada saat anaknya sedang belajar dari di rumah.
KESIMPULAN
Dengan adanya berbagai Problematika ini diperlukan adanya sistem transisi pembelajaran siswa yang semula daring menuju tatap muka. Hal ini dilakukan untuk memudahkan siswa untuk beradaptasi kembali selama pembelajaran benar-benar pulih kembali.  Masalah terbesar adalah Kurangnya persiapan Fasilitas, terutama pada  protokol kesehatan yang di tetapkan disekolah- sekolah. Kurangnya perhatian pemerintah  sehingga memakan waktu lama  menyesuaikan dan menyebabkan keterlambatan belajar. Dengan adanya berbagai Problematika ini semoga pemerintah segera untuk mencari solusi yang baik agar para siswa dapat belajar dengan baik dan kondusif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H