Mohon tunggu...
Meida Arianti
Meida Arianti Mohon Tunggu... Seniman - Learning Enthusiast- seni, bahasa, sosbud, psikologi, management, edukasi/sekolah, Connect and discuss with me, IG: arigareri

Membaca, menulis, berpikir kritis dan berkontribusi, hal itulah yang membedakan manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jomblo, Bahagia, Berharga, Kenapa Tidak?

6 September 2019   09:45 Diperbarui: 6 September 2019   17:27 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Makanya cepet-cepet punya pasangan, supaya kondangan ga sendirian terus."

"Yah... lu sih jomblo."

"Udah umur segini lu belum punya pasangan? Serius?

"Kamu pintar, cantik, baik, menarik, kok masih jomblo?"

Apakah menjadi atau masih lajang pada usia tertentu selalu menjadi masalah atau harus dipermasalahkan?

Apakah dengan tidak menjadi lajang, tidak 'sendirian' lagi akan membuat hidup menjadi lebih baik dan bahagia?

Apakah dengan mempunyai pasangan, seseorang menjadi lebih bernilai dibanding seseorang yang belum punya pasangan?

Secara sadar atau tidak, ucapan-ucapan yang sering dilontarkan kebanyakan orang (Indonesia) yang memberi kesan "Masih Jomblo = Masalah" telah membentuk nilai tersendiri di lingkungan sosial kita, yang akhirnya muncul standar-standar keliru dan membuat sebagian besar kita kurang percaya diri, merasa kurang berharga, dan kurang bernilai sebagai orang yang masih jomblo atau belum punya pasangan.  

Padahal, sebenarnya nih, jomblo atau tidak jomblo lagi, sudah menikah atau belum, masalah hidup pasti selalu ada! Kita tidak akan bisa hidup tanpa masalah dan punya pasangan bukanlah solusi untuk para jomblo, bahkan bisa jadi akan menambah masalah yang begitu ruwet dan membuat hidup menjadi tidak bahagia dibanding kehidupan waktu masih jomblo, lho. Hm..

Aku sendiri menulis hal ini bukan karena aku sering 'dibecandai' karena aku masih jomblo. Aku mempunyai sahabat dekat yang supportif, berpikiran terbuka-positif. Ya, teman dekat, sahabat memang harus dipilih dengan selektif! Banyak orang yang aku saksikan 'dibecandai' karena dia masih jomblo dan kebanyakan dari mereka jadi kurang merasa berharga, yang akhirnya mereka jadi kurang bahagia. Padahal semestinya gak gitu! Prihatin!

Faktanya, ada banyak sekali alasan yang bisa bikin kita bahagia walaupun masih jomblo. Banyak hal yang bisa kita lakukan selagi masih lajang yang tidak bisa dilakukan waktu kita sudah punya pasangan, atau tidak bisa maksimal dilakukan apabila kita sudah punya pasangan. 

Dan banyak juga dari mereka yang sudah punya pasangan berandai-andai untuk bisa jomblo lagi, tapi waktu sudah tidak bisa diputar, sudah tidak bisa lagi menjadi jomblo, lajang. Masa jomblo, masa lajang juga merupakan sebuah keberkahan!

Kalau waktu jomblo kamu sering merasa kesepian dan berharap punya pasangan akan menghapus rasa kesepian itu, coba tanya diri kamu ulang. Nyatanya, pasanganmu pasti tidak akan bisa 24 jam terus ada disampingmu, menemanimu dan menyapu rasa kesepianmu. Kalaupun ada, apa pasanganmu tidak bekerja? Tidak ada aktivitas sosial? Ketika mempunyai pasangan pun tidak otomatis kehidupanmu jadinya tentang pasanganmu melulu, bukan? Jadi siapa yang selalu ada 24 jam untuk diri kamu? Ya, diri kamu! Kalau begitu, hal apa yang perlu dibenahi untuk mengatasi rasa kesepian di waktu sendiri? Ya, diri kamu, diri kita sendiri. Punya pasangan untuk mengatasi rasa kesepian saat sendiri itu pelarian!

Di masa jomblo, masa lajang, kita sangat bisa memaksimalkan waktu untuk membentuk diri kita. Belajar kita, hobi kita, menggali potensi yang belum atau masih kurang terasah, meluangkan waktu untuk lebih mengenal diri kita sendiri, membangun pertemanan baik yang luas, meluangkan waktu lebih dengan orang tua, dll. Justru ini adalah peluang besar untuk kita, untuk membangun fondasi diri yang kuat, agar saat kita sudah mempunyai pasangan, kita sudah lebih mampu menjadi individu yang kokoh. Idealnya, dalam sebuah hubungan percintaan, dua individu kokoh yang saling menyayangi bekerja sama untuk membangun kerajaannya bersama-mencapai hal-hal yang lebih besar bersama. Kalau salah satu individu atau bahkan kedua individu belum siap atau matang untuk hal itu, pasti hubungan akan terasa sangat menyulitkan karena membangun sebuah 'kerajaan' bukanlah perkara yang mudah.

Ada waktu bagi segala sesuatu. Ada orang yang sudah menikah lebih cepat dari kamu, dan kelihatannya hidupnya bahagia sekali, romantis sekali, dan anaknya lucu sekali, tapi apakah dia sudah benar-benar bahagia dan bersyukur? Belum tentu.

Kita semua punya proses kehidupannya masing-masing. punya cerita yang berbeda, masalah yang berbeda, dan waktu yang berbeda-beda. Apa yang Tuhan berikan saat ini- walaupun tidak mudah, asalkan kita tidak mudah menyerah dan bersikap positif, pasti kelak kita akan memetik buah baiknya, dan Tuhan tahu apa yang terbaik untuk kita. Masa jomblo, masa lajang yang Tuhan ijinkan pada kita saat ini, bisa jadi ujian dan keberkahan pada saat yang bersamaan, tergantung bagaimana kita menyikapinya. Tapi satu hal yang harus selalu kita ingat, "Tuhan Maha Penyayang."

Dengan tulisan singkat ini, aku berharap bisa membuka perspektif baru tentang 'menjadi jomblo, menjadi seorang lajang" tidaklah buruk. Masa jomblo, masa lajang adalah sebuah keberkahan juga.

Dan aku juga berharap penyudutan yang dilakukan masyarakat kepada orang-orang yang masih jomblo atau lajang bisa berkurang. Walaupun katanya "cuman bercanda", hey, tapi banyak juga orang yang menjadi benar-benar sedih karena itu, rasa berharga dan hormat dirinya turun karena becandaan itu dan hal ini sudah membentuk nilai, standar yang keliru di lingkungan sosial kita. Tidak sedikit orang yang malah lari dari 'masalah', solusi yang keliru-diskon harga diri, yang katanya sudah mepet umur, daripada aku jomblo dan diledekin temen terus seadanya aja, karena tekanan itu terus ada di lingkungan sosial kita.  Mestinya gak gitu!

Masa jomblo, masa lajang adalah sebuah keberkahan juga. Ayo lebih peduli dengan sesama dan ciptakan lingkungan sosial yang sehat! :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun