Saya menjawab "Memang orang pintar tidak boleh pilih SDM? Kalau SDM isinya orang tidak kompeten dan malas semua, bagaimana nanti perusahaan bisa maju?" Terkesan sombong tetapi lebih sombong mereka-mereka yang mengganggap kami 'kelompok paling rendah'. Saya kesal dengan pernyataan-pernyataan yang begitu.
Sebelum akhirnya memutuskan, saya berpikir.
Kalau pilih pemasaran dengan alasan 'gajinya gede di perusahaan'. Apa benar pasti begitu? Saya tidak tahu dan tidak memiliki minat di bidang ini.
Kalau pilih keuangan dengan alasan 'skripsinya gampang', saya hanya lari dari masalah. Apa benar skripsi hanya data sekunder akan pasti mudah? Saya pikir itu tidak tepat.
Kalau pilih SDM dengan alasan saya menyukai bidang ini, saya pikir ini tepat.
Lalu bagaimana nanti kalau skripsinya susah? Gajinya kecil? Prinsip saya adalah jika saya sudah memberikan usaha yang terbaik, bekerja keras, beribadah, berdoa, pasti Tuhan akan berikan jalan untuk setiap masalah.
"Dalam setiap kesulitan pasti ada kemudahan", begitu yang agama saya ajarkan dan saya rasa setiap agama juga memiliki pesan filosofis serupa walaupun tidak persis. Karena semua agama di Indonesia mengajarkan kebaikan.
Setelah saya memilih konsentrasi MSDM, apa yang saya pelajari dan bagaimana pentingnya MSDM di perusahaan?
Pada awal semester kami mempelajari pengenalan MSDM, seperti penggambaran proses MSDM -- antara lain analisa pekerjaan, rekrutmen, seleksi, testing, orientasi, kompensasi, pengembangan karir, pelatihan dan pengembangan karyawan, dan lain-lain.
Setelah masuk konsentrasi, bahasan tersebut dimasukkan ke dalam mata kuliah sehingga bahasannya lebih mendetail. Seperti contoh manajemen kompensasi yang sedang saya pelajari di semester enam, dengan dosen saya Pak Yupiter Gulo, yang juga memperkenalkan situs Kompasiana ini kepada kami.
Di manajemen kompensasi kami belajar mengenai analisa pekerjaan terkait kompensasi, komponen-komponen kompensasi-benefits, cash compensation, relational returns, cara menyusun paket kompensasi untuk perusahaan dan lain-lain. Di akhir sesi sebelum ujian kami juga membahas case study agar kami tahu bagaimana mengaplikasikan teori dibuku ke dalam praktik sederhana.