Oh iya, hampir lupa ceritain, waktu saya nikah, ada dua petugas cleaning service yang kasih saya ikan mujair goreng 2 ekor atau 4 ekor gitu (saya lupa jumahnya). Ikan-ikan tersebut ditaruh di bekas kotak es krim. Mereka ngasih sambil bilang,”Maap ya Ms....Mau kasih duit tapi takut duitnya terlalu dikit jadi digorengin ikan aja ga papa ya...”.
Saat hari terakhir sekolah sebelum libur panjang karena Natal dan hari terakhir sekolah sebelum libur panjang kenaikan kelas, semua anggota sekolah juga mengadakan acara bareng. Ada games lalu makan-makan. Semua campur di satu ruangan dan ambil makanan yang sama, dari meja yang sama. Ngga lantas makanan bos ada di meja A dan makanan untuk petugas cleaning service ada di meja B.
Saya tidak katakan bahwa anak-anak di sekolah tersebut mengalami pelecehan seksual karena pihak sekolah memperlakukan ‘pegawai kecil’ dengan tidak manusiawi. Saya tidak tahu detil cara anggota sekolah tersebut berinteraksi, jelas sekali saya tak akan mengomentari hal yang saya tidak pahami.
Saya yakin sejak peristiwa pelecehan ini terjadi, pasti sekolah-sekolah mulai memperketat pengawasan. Lewat tulisan ini saya hanya mau sampaikan, OKlah rekrutmen outsourcing diperbaiki, OK lah pengawasan guru diperketat , OKlah CCTV ditambah. Ini semua sangat penting dan jelas sekali akan berfungsi sebagai alat kontrol eksternal yang akan ‘menghalangi’ para pelaku membuat jumlah korban bertambah.
Namun, alat kontrol internal dari diri pelaku juga amat penting untuk digarap. Saya percaya pada dasarnya manusia cenderung akan baik kepada sesama yang bersikap welas asih kepada mereka. Sangat mungkin kita jahat kepada mereka yang baik kepada kita namun paling tidak, kemungkinan kita untuk menjahati mereka yang menjahati kita lebih besar daripada kecenderungan kita untuk jahat kepada mereka yang peduli pada kita. Jika ‘pegawai kecil’ ini diperlakukan seperti halnya staf keuangan memperlakukan teman seruangan, jika mereka diperlakukan seperti guru memperlakukan staf HRD, seperti staf HRD memperlakukan kepala sekolah, seperti guru memperlakukan orang tua murid, seperti murid memperlakukan guru, seperti kepala sekolah memperlakukan pemilik sekolah.....Jika semua anggota sekolah memperlakukan anggota sekolah lainnya dengan rasa hormat dan belas kasih yang sama....Niscaya kejadian pelecehan seksual bisa ditekan hingga ke titik terendah dan bahkan dicegah sehingga tak terjadi satu kali pun.
Sekolah saya telah melakukannya. Bagaimana dengan sekolah anak atau saudara Anda ? Kalau belum, kenapa tidak memberikan saran kepada pihak sekolah ?
Percayalah, jika kita menunjukkan kepada sesama bahwa kita menghormati mereka, akan teramat sulit bagi mereka untuk tidak menghormati kita,untuk tidak menghormati anak kita.
‘Pegawai kecil’ itu juga sesama kita ‘kan ??
Tulisan dari blog:
http://www.gurudanpenulis.com/23salah-satu-cara-mujarab-untuk-menghindari-pelecehan-seksual-di-sekolahmemanusiakan-lsquopegawai-kecilrsquo.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H