Mohon tunggu...
mei bee
mei bee Mohon Tunggu... -

still working far away from city, monday to saturday, everyday in the jungle....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tanya Kenapa ^%**(#&!@!

28 April 2010   04:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:32 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah ngga berfikir, kenapa aku adalah aku?

Kenapa aku bukan dia?

Kenapa aku bukan bosku, kenapa aku bukan anak buahku?

Kenapa aku bukan rekan kerjaku? Kenapa aku bukan sahabatku?

Kenapa aku bukan orang yang membenciku?

Kenapa aku bukan mamaku?

Kenapa aku bukan papaku?

Kenapa aku bukan adikku?

Kenapa aku bukan kakakku?

Kenapa aku bukan SBY?

Kenapa aku bukan Luna Maya?

Kenapa aku bukan Obama?

Kenapa aku orang Indonesia, Kenapa aku bukan bule?

Kenapa aku item? Kenapa aku ngga putih?

Kenapa gigiku berantakan? Kenapa giginya bagus sekali?

Kenapa rambutku ikal? Kenapa rambutnya lurus?

Kenapa dia bisa duduk di first class sementara aku terjebak dalam semrawutnya economy class? Kenapa aku bisa bicara seenaknya sesukaku di dalam hatiku dan ngga mungkin ada orang lain yang tau sementara aku mengucapkan apa yang bertolak belakang sekali dengan apa yg ada di dalam hatiku? Kenapa dia bisa begini dan begitu, kenapa semua orang mengagungkannya, menyanjungnya, melibatkannya dalam setiap hal yang tak kunjung membuat sorak-sorai padam disekelilingnya sementara aku hanya bisa menikmati melihat setiap langkah yang diambilnya sembari membeku terdiam terpaku dan ngga tau harus ngelakuin apa? Kenapa aku perempuan dan bukan laki-laki? Kenapa dia laki-laki dan bukan perempuan? Kenapa laki-laki menikahi perempuan dan kenapa di tempat lain juga ada laki-laki yang menikahi laki-laki dan perempuan menikahi perempuan? Kenapa ada orang yang terlihat begitu saling mencintai tiba-tiba menjadi saling benci? Kenapa ada orang yang begitu saling membenci dan dikeesokan hari menjadi begitu mencintai? Kenapa aku ada disini? Kenapa dia ada disitu, kenapa bukan dia yang disini dan kenapa bukan aku yang disana? kenapa aku yang harus merasakan ini dan bukan itu dan kenapa dia tidak merasakan itu sementara aku harus merasakan ini? Pernah ngga ngerasa berada di persimpangan jalan dan begitu sulit untuk menentukan, berada di persimpangan yang sama-sama ngga tau apa yang ada di ujungnya? Berada di suatu saat dan tempat dimana harus segera bertindak tapi sama sekali ngga tau harus gimana. Berada dalam posisi hampir jatuh, tapi ingin juga merasakan jatuh walaupun tahu kalau jatuh itu sakit dan tetap berusaha berfikir bahwa mungkin dengan jatuh aku akan belajar dan tau apa arti jatuh dan sakit nya jatuh itu. Pernah ngga ngerasa begitu bahagia di satu hari dan begitu sedih juga di hari yang sama dan disebabkan oleh hal yang sama juga. Percaya ngga kalau memang semua udah ditentukan, percaya kalau semua akan terjadi indah pada waktu, tempat, saat yang udah ditetapkanNya. Mungkin sedetik lagi, mungkin besok, mungkin lusa, mungkin minggu depan, mungkin bulan depan, mungkin tahun depan….setiap Kenapa dan rasa yang berputar di benakmu akan terjawab, entah bagaimana caranya dan kapan waktunya….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun