Mohon tunggu...
Anjar Meiaw
Anjar Meiaw Mohon Tunggu... Editor -

Kadang nulis | Kadang ngedit | Kadang nyanyi | Kadang ngemsi | Kadang shopping |

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penipuan Bermodus Main Film Terjadi di Jogja

7 Desember 2015   10:26 Diperbarui: 8 Desember 2015   03:39 3198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai di sini saya tertawa-tawa. Bikin paspor kayak ngeprint kliping. Murah dan cepet. Hahaha. Setahuku, bikin paspor itu di atas 200 ribu. Itu pun perlu langkah-langkah yang lumayan menyita waktu. Kalau pun lewat calo, bisa di atas 500 ribu. Ah, kurang pinter ini penipunya..

Sampai dengan tanggal 5 November 2015, orang ini nge-BC memaksa-maksa segera membayar registrasi paspor. Saya abaikan, sampai Pak Roy Suryo bilang pada saya untuk mengumpulkan semua BC dari orang ini. Saya pun jadi ingat, salah satu BC orang ini adalah bilang bahwa semua talent akan di-add dengan pin khusus. Dan akun BBM yang digunakan saat ini akan dihapus. Nah, sebelum semua BC hilang, saya pun mengumpulkan BC dari orang ini.

Sampai saat saya sadar, saya tidak tahu siapa-siapa saja korban orang ini? Bodoh. Saya pun nanya ke sutradara gadungan ini, minta pin salah satu talent. Saya bilang bahwa saya ingin ngajakin barengan berangkat ke Jogjanya. Begitu alibi saya. Tapi message saya satu itu centang saja sampai detik ini. Artinya, orang yang mengaku bernama Tian Prastaurel ini sudah menghilang per tanggal 5 November 2015.

Kalau saya ingin bertemu dengan para korbannya, sebetulnya mungkin mereka bisa berkumpul di ISI tanggal 15 November 2015. Tapi pada tanggal tersebut saya ada acara mendadak di rumah, sehingga saya tidak bisa kemana-mana dan harus menelan ke-kepo-an saya sendiri. Celeguk! Saya gagal menikmati klimaks-nya keisengan saya!

Modus penipuan hari ini semakin kreatif dan inovatif ya… kita harus semakin meningkatkan kewaspadaan kita di mana pun berada. Terutama perempuan. Seorang perempuan biasanya mudah ditipu dengan modus-modus seperti ini. Dengan diiming-imingi sesuatu yang ‘menjernihkan’ mata, biasanya wanita mudah kepencut. Di samping memang sifat dasar wanita adalah mudah terpengaruh.

Kejahatan bukan hanya karena niat pelakunya, tapi karena ada kesempatan! Waspadalah… waspadalah..

Jogja, 7 Desember 2015.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun