Mohon tunggu...
Mei Riska Wati
Mei Riska Wati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Semangat

Mahasiswa Jurusan Kimia Angkatan 2018

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jangan Dibuang! Air Cucian Beras Suburkan Tanaman

12 Agustus 2021   00:12 Diperbarui: 12 Agustus 2021   00:42 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(12/8/2021) Kondisi Indonesia saat ini masih sedang menghadapi pandemi Covid-19 dimana saat ini sangat berdampak pada kesehatan, ekonomi dan pola hidup masyarakat. 

Saat ini kasus Covid-19 di Indonesia sedang melonjak sehingga diberlakukan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), WFH (Work From Home), dan sekolah secara daring (online). Masyarakat di himbau untuk mematuhi protokol kesehatan dan mengurangi kegiatan diluar rumah apabila tidak terlalu penting. 

Hal ini otomatis membuat masyarakat lebih memiliki banyak waktu di rumah. Pandemi sudah berlangsung kurang lebih selama 1,5 tahun dan keadaan belum juga membaik hingga saat ini, tentu hal ini menimbulkan rasa jenuh dan stress di masyarakat, salah satunya ibu rumah tangga. 

Untuk mengurangi rasa jenuh dan stress ketika di rumah, ibu-ibu di RW 02 Kelurahan Tambakrejo, Gayamsari, Semarang biasanya mengisi kegiatan di rumah dengan menanam tanaman obat seperti jahe, kencur dan lainnya serta merawat tanaman hias. Biasanya untuk merawat tanaman, ibu-ibu harus membeli pupuk yang dijual di pasaran, tentunya harus mengeluarkan biaya lebih. 

Oleh karena itu, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2021 memberikan edukasi mengenai pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) memanfaatkan limbah air cucian beras kepada warga RW II Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang agar ibu-ibu dapat membuat pupuk secara mandiri dirumah.

Edukasi ini dilakukan secara langsung pada hari Senin, 2 Agustus 2021 dengan sistem door to door menggunakan media poster dilanjutkan pembagian produk yang telah disiapkan sebelumnya. 

Untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas, edukasi dilakukan melalui video tutorial cara pembuatan pupuk organik cair (POC) air cucian beras yang diunggah di Youtube lalu dibagikan ke grup warga melalui sebuah tautan/link.

Dokumentasi Pelaksanaan Program Kerja/dokpri
Dokumentasi Pelaksanaan Program Kerja/dokpri
Bahan yang digunakan untuk membuat Pupuk Organik Cair (POC) Air Cucian Beras sangat mudah ditemukan yaitu air cucian beras, Effective Microorganism 4 (EM4) dan tetes tebu. 

Cara pembuatannya yaitu tampung air cucian beras ke dalam botol bekas, lalu masukkan satu tutup botol EM4, tambahkan 1 tutup botol molase (tetes tebu). Kemudian tutup botol dan goyangkan perlahan hingga larutan tercampur merata. 

Setelah selesai, tunggu selama 7-10 hari hingga air cucian beras terfermentasi dengan baik yang ditandai dengan timbul jamur/spora dan tercium bau tape (fermentasi). Pupuk siap digunakan setelah dicampurkan air terlebih dahulu dengan perbandingan 1:15.

Menurut ibu RT I RW II Kelurahan Tambakrejo, ibu Tatik berpendapat bahwa "Program ini bermanfaat bagi warga RW II khususnya ibu-ibu karena melalui program ini ibu-ibu mendapat pengetahuan baru dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu cara membuat Pupuk Organik Cair (POC) dari air cucian beras". 

Melalui program ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat dalam pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) secara mandiri di rumah sehingga dapat mengurangi biaya perawatan tanaman dan lebih ramah lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun