Setelah kita berbicara tentang perbankan yang bisa mencetak uang dari ketiadaan melalui mekanisme pengetikan kredit. Mari kita berbicara topik kontroversial lainnya: apakah semua agama benar?
Semua manusia lahir di bumi. Setiap manusia memiliki kondisi awal yang berbeda. Informasi pertama yang diperoleh manusia nampaknya akan dijadikan kebenaran mutlak.
Kita lahir. Kita hidup. Kita mengurusi kehidupan selebriti. Kita memiliki agama. Kita mendukung partai politik tertentu. Kita bersekolah. Kita memiliki media sosial. Kita memiliki saingan. Kita siap berkompetisi. Kita bekerja. Kita akhirnya memiliki uang. Kita membeli pemutih wajah. Kita selalu menunggu produk terbaru. Kita mengurusi asuransi. Sibuk dalam sebuah permainan masyarakat bumi, memikirkan sesuatu yang ditemukan setiap hari tampak terasa sia-sia bukan?
Namun, tunggu dulu! Saya harap Anda membaca tulisan sebelumnya karena tulisan ini dibuat berurutan. Penting untuk membaca tulisan sebelumnya karena ada beberapa manusia yang mengklaim beragama tetapi yang mereka lakukan hanyalah sebuah parade politik identitas. Sibuk terobesesi dengan simbol-simbol sehingga akhirnya mereka lupa bahwa mereka secara tidak langsung masih menggunakan uang dari hasil penciptaan kredit perbankan yang merupakan jenis uang beredar yang paling banyak di muka bumi ini.
Saya harap Anda membaca referensi yang sudah dicantumkan untuk tulisan sebelumnya karena terdapat salah satu video yang membahas hubungan kerusakan lingkungan dengan sistem keuangan yang kita punya sekarang. Tidak perlu menyalahkan orang lain. Setiap manusia memiliki kontribusi terhadap kerusakan yang ada.
"When it is a question of money, everybody is of the same religion." (Voltaire).
Untuk tulisan ini saya tidak akan membuat banyak argumen. Saya cukup berikan daftar kutipan dari berbagai sumber yang Anda perlu renungi. Ini akan menguras otak Anda karena Anda perlu kembali melihat definisi agama itu sendiri. Menurut Anda apa itu agama? Spiritualitas? Catatan? Organisasi? Politik?
1. Katakanlah, "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami, dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, dan kepada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta kepada apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka, dan kami berserah diri kepada-Nya." (Al-Baqarah: 136).
2. "As the different streams having their sources in different places all mingle their water in the sea, so, O Lord, the different paths which men take through different tendencies, various though they appear, crooked or straight, all lead to Thee." (Swami Vivekananda).
3. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Sabian, siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan kebajikan, mereka mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati (Al-Baqarah: 62).
4. Dalam setiap agama ada cinta, namun cinta tidak memiliki agama. (Rumi)