Mohon tunggu...
Aaron Schwartz
Aaron Schwartz Mohon Tunggu... Freelancer - Sigmoid

“Honesty is the best policy – when there is money in it.” Mark Twain

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bagi-Bagi Dividen Tidak Bermoral? Bank Dapat 'Mencetak' Uang dari Ketiadaan!

6 Januari 2023   13:56 Diperbarui: 6 Januari 2023   13:59 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Bank komersial vs bank sentral

"Modern finance is generally incomprehensible to ordinary men and women ... The level of comprehension of many bankers and regulators is not significantly higher. Like the wolf in the fairy tale: All the better to fleece you with"- Satyajit Das, Penulis Traders, Guns, and Money (2010)

Semoga Anda masih ingat salah satu materi di SMP atau SMA yang membicarakan tentang perbedaan antara uang fisik (misal uang kertas) dan uang elektronik (misal uang yang Anda bisa lihat berupa angka digital di ATM atau m-banking). Setiap negara mempunyai istilah khusus untuk menyebutkan kedua jenis uang itu. Karena setiap negara memiliki pendefinisiannya masing-masing, kita tidak akan terlalu banyak menggunakan jargon-jargon seperti M0, MZM, M1, M2, M2+, M3, M4, M4ex, atau apa pun itu. Untuk sementara, Anda cukup pahami bahwa uang dapat berupa dua wujud, yaitu fisik dan elektronik.

Sungguh, jika Anda terjun ke dunia keuangan, Anda akan menemukan banyak sekali jargon. Anda perlu sedikit berhati-hati dengan beberapa jargon yang terdengar sangat keren tetapi di balik itu bisa menipu Anda. Bagi Anda yang pernah mengikuti alur cerita jurang resesi 2008, saya hanya ingin mengucapkan, "Apakah Anda tidak kapok dipermainkan Wall Street yang menggunakan jargon-jargon eksotis seperti hipotek subprima, CDO-Cubed, Credit Default Swap, dan segala jargon tektek bengek lainnya yang digunakan untuk mempersulit atau mengelabui masyarakat awam?"

Baiklah untuk sementara, kita akan gunakan dua istilah saja dulu: uang fisik dan uang elektronik. Seperti yang telah disampaikan, uang fisik (kertas dan logam) hanya bisa diciptakan oleh pemerintah, sementara itu uang elektronik bisa diciptakan oleh bank komersial alias bank umum alias bank swasta. Jika Anda teliti, tidak ada kata 'hanya' untuk penciptaan uang elektronik. Hal itu karena otoritas moneter negara yaitu bank sentral juga dapat menciptakan uang elektronik dari ketiadaan. Bank sentral tidak perlu mengumpulkan uang pajak rakyat untuk menciptakan uang secara elektronik. Cukup dengan menggunakan komputer, uang dapat tercipta bagaikan debu peri. Kita akan bahas tentang ini di lain kesempatan. Namun hanya sebagai pemanasan, jika Anda seorang ekonom, dua kutipan ini sangat menarik. Pikirkanlah!

 "It's not tax money. The banks have accounts with the Fed, much the same way that you have an account in a commercial bank. So, to lend to a bank, we simply use the computer to mark up the size of the account that they have with the Fed. It's much more akin -- although not exactly the same -- to printing money than it is to borrowing."- Ben Bernanke, di acara televisi 60 Minutes.

"the foreign lenders merely created the money out of nothing through bank credit creation, something the borrowers could have done themselves at home without the foreign loans."- Richard Werner

Apa itu bank sentral? Bank yang mengawasi bank-bank komersial agar mereka tidak ugal-ugalan menggunakan kekuatan debu peri-nya. Tentu tidak hanya itu pekerjaan yang dilakukan oleh bank sentral, jika Anda tertarik untuk membacanya silakan Anda bisa mengunjungi situs bank sentral di negara Anda sendiri. Kedudukan bank sental juga berbeda-beda di setiap negara, ada yang menyatakan sebagai lembaga pemerintah, ada juga yang menyatakan sebagai lembaga setengah pemerintah atau setengah swasta. Kita tidak akan memperdebatkan tentang itu.

Bank-bank komersial dengan ciri khas warnanya masing-masing harus terdaftar di bank sentral. Bank sentral seolah-olah memiliki nasabah, hanya saja nasabahnya bukan masyarakat umum, tetapi bank komersial (Gambar 1). Jika Anda pernah mendengar sistem kliring, tentu Anda tidak akan asing dengan gambar di bawah ini.

Gambar 1. Bank komersial vs bank sentral
Gambar 1. Bank komersial vs bank sentral

Baik Uang fisik maupun uang elektronik dapat digunakan sebagai alat transaksi. Anda pasti pernah menggunakan kedua jenis uang tersebut. Seperti yang Anda telah ketahui, uang dengan wujud elektronik dapat ditukar dengan uang fisik. Tentu bukan hal yang aneh ketika Anda membutuhkan uang fisik, Anda akan pergi menuju mesin ATM atau kantor cabang bank terdekat.

Angka digital yang tercatat di layar mesin ATM adalah klaim uang yang dimiliki oleh seorang nasabah. Jika Anda memiliki uang dalam wujud fisik sebanyak 330.000 yang disimpan dalam tabungan bank komersial, Anda akan mendapatkan klaim uang elektronik sebanyak 330.000. Bukan matematika yang sulit tentunya, ketika Anda hanya menyimpan 330.000, maka Anda tidak bisa mencairkan uang sebanyak 1.000.000. Bank juga tidak boleh bermain-main dengan matematika, ketika Anda menagih 330.000 kepada bank, maka bank harus bertanggung jawab memberikan Anda uang sebanyak 330.000. Jika bank tidak bisa memenuhi permintaan seluruh klaim uang Anda, misal bank hanya memberikan 10.000, tentu Anda emosi bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun