Reaksi protes itu semakin menegaskan bahwa Stasiun Sudirman adalah milik rakyat. Tetapi persoalan ketertiban sosial datang. Euphoria  Imitasi modeling dan Catwalk Zebra Cross dianggap mengganggu hak orang lain karena mengakibatkan kemacetan lalu lintas di Jalan Sudirman yang notabenenya jalan penting untuk perekonomian Jakarta, yang membuat reaksi Polisi bertindak mentertibkan dengan cara melarang Imitasi modeling dan Catwalk Zebra Cross di Stasiun Sudirman. Komunitas masyarakat kelas bawah bisa melawan sebagai oknum masyarakat kelas atas, tetapi sulit untuk melawan polisi, karena melawan polisi sama saja dengan melawan hukum, sedangkan jika hukum dilawan maka penjara sanksinya. Â
Pasca pelarangan, Citayem Fashion Week telah hilang, Euphoria  Imitasi modeling dan Catwalk Zebra Cross sudah tidak ada, tetapi kunjungan remaja pinggir Jakarta dalam menikmati ruang sebagai tempat nongkrong masih terlihat sampai saat ini, walaupun sudah jauh menurun keramainnya. Citayem Fashion Week dan Jakarta Fashion Week bagaimana pun juga memperlihatkan bahwa kelas bawah diam-diam memahami sensasi kelas atas, hanya saja tidak pernah ada akses untuk menikmati sensasi itu, karena memang sengaja dilakukan pemisahan jurang kelas oleh kelas atas. Tetapi ketika kelas bawah mencoba untuk berani menikmati sensasi dari sebuah modeling dan busana, maka yang terjadi adalah ancaman bagi korporasi - korporasi kelas atas.