Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Koneksi Antar Materi Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

24 Agustus 2024   20:30 Diperbarui: 24 Agustus 2024   20:31 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DOKPRI : Megawati Sorek

Tujuan pembelajaran pada modul 3.2 ini adalah kami selaku CGP mampu menghubungkan materi modul ini dengan modul-modul yang didapatkan sebelumnya. Sehingga pemahaman akan menjadi utuh dan ternyata adanya saling  keterhubungan erat sehingga pelaksanaannya pada dunia nyata.

Ada  panduan  agar mampu menguraikan koneksi antar materi dengan detail. Pertama,  Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan 'Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya' dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah! Mengenai kesimpulan tentang apa itu "Pemimpin Pembelajaran dalam pengelolaan  Sumber Daya  dan bagaimana pula nanti mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah dan masyarakat sekitar sekolah. Maka Saya menyimpulkan  bahwasanya  pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya adalah seorang pemimpin yang  menerapkan pendekatan berbasis kekuatan/aset, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitarnya untuk menggali potensi yang dimiliki dalam menunjang proses  pembelajaran.

Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas! Hubungan pengelolaan sumber daya yang  tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas. Cara mengimplementasinya tentunya di kelas dengan memanfaatkan ruangan yang tersedia dengan berbagai sarana yang ada. Fasilitasi  murid agar dapat mengembangkan kreatifitasnya. Melakukan kolaborasi dengan guru lain untuk membantu dalam  pengelolaan sumber daya di kelas dan memanfaatkan sumber finansial  yang ada untuk keperluan kelas. Pada lingkungan lingkup sekolah maka perlu dilakukan kolaborasi  dengan seluruh warga sekolah. Membentuk komunitas sekolah yang memiliki tujuan yang sama untuk  mengembangkan sekolah, manfaatkan lingkungan sekolah  yang belum diolah dengan menggunakan sumber finansial yang ada  untuk keperluan sekolah.Sedangkan pada lingkungan masyarakat sekitar sekolah , wali murid  untuk bisa saling berkoordinasi dengan pihak luar dan mengembangkan  warga wilayah sekitar sekolah.

Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan modul lainnya yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak! Keterkaitan modul ini dengan beberapa modul sebelumnya antara lain :

Kaitan  dengan modul 1.1 (Filosofi Pendidikan KHD) : Bahwa  dengan pengelolaan  sumber daya  yang tepat maka  sekolah telah menyiapkan pembelajaran yang berpihak pada murid, sesuai dengan kodrat zaman dan alam, pembelajaran dengan sistem among. Artinya lagi adalah guru berperan penting sebagai pemimpin yang menuntun segala kodrat tersebut  dengan mengembangkan segala potensi yang dimiliki murid.

Kaitan dengan modul 1.2 (Nilai dan peran  Guru Penggerak) bahwa sebagai guru penggerak yang memiliki potensi sebagai pemimpin  pembelajaran  maka sangat  memungkinkan mewujudkan perannya dalam bentuk pengembangan  diri dan komunitas  sebagai bagian dari aset atau sumber daya manusia yang ada di sekolah sehingga juga mampu meningkatkan pembelajaran yang berpihak kepada murid.

Kaitan dengan modul 1.3 (Visi Guru Penggerak) bahwa pimpinan  dan warga  sekolah perlu  melakukan visi sekolah dan prakarsa perubahan positif lainnya. Visi ini tentunya lebih berfokus pada kekuatan/aset yang dimiliki sekolah.

Kaitan dengan modul 1.4 (Budaya Positif) bahwa dengan mengidentifikasi kelebihan/kekuatan dan nilai-nilai positif yang diyakini bersama, maka sangat memungkinkan untuk membudayakan nilai-nilai tersebut sebagai budaya positif di kelas/sekolah. Hal ini berkaitan dengan modal  budaya agar tercipta  suasana pembelajaran yang nyaman.

Kaitan dengan modul 2.1( Pembelajaran berdifensiasi) bahwa dengan pengelolaan sumber daya yang ada maka sangat memungkinkan bagi guru untuk  memfasilitasi  segala kebutuhan belajar murid sesuai keberagaman dan keunikkan  mereka dengan cara  yang kreatif dan inovatif. Guru pun dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi sesuai  dengan kebutuhan  belajar murid sehingga dapat  memaksimalkan potensi/ sumber daya  yang ada pada murid.

Kaitan dengan modul 2.2 (KSE) bahwa sangat diperlukan  kematangan sosial  dan emosional  dalam menyikapi  segala kondisi  yang ada  di sekolah.  Dengan kematangan tersebut maka diyakini pemimpin pembelajaran senantiasa berpedoman  pada pengembangan komunitas berabasis aset dan mampu mengambil keputusan yang  bisa dipertanggung jawabkan.

Kaitan dengan modul 2.3 (Coaching) bahwa  sebagai  pemimpin pembelajaran dalam rangka menemukenali aset/sumber daya  positif yang ada di sekolah sangat membutuhkan kemampuan pengembangan warga sekolah dengan menggunakan prinsip-prinsip coaching.

Kaitan dengan  modul 3.1(Pengambilan Keputusan  Berbasis Nilai Kebajikan) bahwa dengan berprinsip  pada nilai-nilai kebajikan  maka pemimpin  pembelajaran baik  dalam menyikapi kelemahan atau kelebihan  terkait sumber daya  yang dimiliki sekolah akan memilih keputusan yang tepat dan bermoral tidak lain dalam mendukung ketercapaian kualitas, berpihak pada murid, dan tujuan pendidikan.

Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini! Ceritanya sewaktu sebelum mengenal dan mempelajari modul 3.2 ini saya itu hanya berpikir aset adalah segala sesuatu benda fisik saja yang ada di lingkungan sekolah seperti  bangunan, sarana prasarana,  serta lebih fokus pada kekurangan atau hambatan, masalah  yang ada tanpa berusaha mencari solusi dari kekuatan lainnya yang sebenarnya jika diidentifikasi ternyata ada dan itu dekat sekali dengan kita. Setelah mempelajari  modul 3.2 ini saya baru memahami ada itu pendekatan berbasis kekurangan/masalah atau deficit-Based-Thinking  ini hanya berfokus pada apa yang menganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja. Satu lagi yaitu pendekatan berbasis aset/kekuatan atau asset-based-Thinking ini yang konsep yang dikembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer, seorang ahli psikologi yang menekuni kekuatan berpikir positif  untuk pengembangan diri. Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal positif dalam kehidupan, dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan, ataupun potensi yang positif. Adapun pemikiran yang sudah berubah dari diri saya sendiri  setelah mengetahui isi materi pada modul 3.2 ini adalah mengenai 7 aset utama dalam pengelolaan sumber daya di sekolah. Ternyata seorang guru sebagai aset utama harus terus bergerak melakukan kreatifitas maupun inovasi yang cemerlang agar dapat memberikan pembelajaran yang berkualitas. Murid yang heterogen jika dibina dan diarahkan dengan tepat akan mampu memberikan nilai tambah sebagai aset sekolah.

Komunikasikan hasil kesimpulan Anda dengan cara apapun yang bisa Anda pilih sendiri. Unggahlah hasil pemikiran Anda melalui LMS/moda yang telah disepakati bersama! Siap sudah dilaksanakan dengan menuliskannya sebagai artikel di blog ini dan saat ini sedang Anda baca tentunya. Salam sukses dan terima kasih atas kemaunnya membaca, salam literasi juga, karena sangat miris dengan tingkat kegemaran membaca rakyat negara kita yang rendah. Jadi saya sangat mengapresiasi dan bangga pada yang telah membaca sampai selesai seperti yang Anda lakukan saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun