Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Coaching Supervisi Akademik

21 Juli 2024   15:41 Diperbarui: 21 Juli 2024   15:55 1524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan yang saya rasakan  dan berat adalah menyeragamkan pemahaman tentang  coaching dalam supervisi akademik  kepada komunitas sekolah. Supervisi akademik  hanya dijadikan sebagai penilaian rutin oleh kepala sekolah kepada guru saja. Seharusnya  dapat dijadikan sebagai pedoman  untuk meningkatkan kompetensi guru. Maka yang bisa saya lakukan diantaranya aktif melakukan sosialisasi dan berbagi ilmu untuk menyeragamkan persepsi  tentang makna supervisi akademik. Langkah nyatanya adalah memberikan contoh cara  praktik coaching  dalam supervisi akademik melalui  berbagai media informasi digital yang dapat diakses oleh seluruh komunitas sekolah.

Hubungan yang akan saya buat sebagai perbandingan saya di masa lalu dan akan datang ternyata sangat jauh berbeda dan akan berubah ke arah yang lebih baik lagi. Dahulunya saya  pernah disupervisi kepala sekolah  dan pengawas sekolah yang kegiatan itu hanya sebatas rutinitas dan mengugurkan kewajiban saja, tiada imbas, dan tanpa mengetahui makna mendalam apa itu arti dari supervisi sebenarnya. Tidak ada pra observasi yang merupakan persiapan maupun pasca observasi sebagi refleksi dan umpan balik yang berkelanjutan. Kedua hal ini tenyata penting demi terlaksananya supervisi akademik yang sistematis dan terarah. Nah, maka ke depannya tentunya saya akan munculkan dan saya menjadikan supervisi merupakan bagian dari cara saya untuk meningkatkan kompetensi saya selaku guru  tak lupa disertakan dengan  menggunakan prinsip coaching yaitu kemitraan, proses kreatif dan memaksimalkan potensi.

Selain hubungan yang di atas saya utarakan juga pembelajaran pada modul 3.2 coaching  dalam supervisi akademik ini tak terlepas dari pembelajaran sebelumnya yaitu  modul 2.1tentang pembelajaran berdiferensiasi yang menganalisis kebutuhan belajar dengan bertujuan juga memaksimalkan potensi, jadi dengan proses coaching ada tujuan yang sama, menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi. Ada lagi yang menarik di modul 2.2 yang dibahas ada teknik STOP dan Mindfulness  guna membuat suasana kondusif dan fokus hal ini tentunya dibutuhkan pada presence  atau kehadiran penuh untuk melakukan proses coaching.

Penjabaran berikutnya maka saya kembali ke pertanyaan yang kedua yaitu :

Bagaimana keterkaitan keterampilan coaching dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran? Sangat erat kaitannya karena melaui coaching maka akan meningkatkan potensi diri untuk berkembang karena sebagai pemimpin pembelajaran ada tanggung jawab yang diemban untuk memfasilitasi  pertumbuhan dan pengembangan belajar siswa. Coaching akan membantu pada tahap mengikuti perkembangan siswa  dan membangkitkan potensi yang ada pada siswa dengan  memberikan umpan balik yang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu adanya peningkatan kepercayaan diri, mendapat dukungan dan dorongan, mengatasi hambatan. Dari coaching juga nantinya bisa membuat pembelajaran  menjadi berkelanjutan dan menjadikan hubungan yang kuat  karena dari cara berkomunikasi yang efektif dengan menunjukkan minat yang tulus. Intinya keterampilan coaching merupakan cara yang efektif  dalam pengembangan  kompetensi sebagai pemimpin  pembelajaran.

Begitulah kira-kira yang dapat saya simpulkan antara keterkaitan berbagai materi yang ada di pelatihan CGP pada modul 2.3 dengan modul sebelumnya.

Tak lupa saya tutup dengan mengutip informasasi dari luar bahan ajar pendidikan guru penggerak sebagai referensi bagi kita semua yaitu pada Jurnal Pendidikan Tambusai berjudul "Coaching Model Tirta dalam Supervisi Akademik : Strategi Inovasi untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Sekolah"  edisi Volume 7 Nomor 31 Tahun 2023. Dengan ISSN : 2614-6754(print) dan ISSN : 2641-3097(online) yang ditulis oleh Liliana Tanggulungan  dan Houtmaulina  Sihotang. Kalimat yang saya kutip singkat padat dan jelas yakni dinyatakan bahwa "Coaching adalah pendekatan yang efektif  untuk mengembangkan  keterampilan kepemimpinan, meningkatkan kesejahteraan, dan memfasilitasi  pencapaian tujuan organisasi."

Terima kasih sudah membaca artikel saya yang panjang ini ya, semoga tidak membosankan ya. Terus menulis dan salam literasi. PEACE, salam sehat dan salam bahagia. O, iya hampir kelupaan, SALAM GURU PENGGERAK!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun