Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ada lho Koneksinya, PSE dengan Modul Lainnya di CGP Itu

6 Juli 2024   09:32 Diperbarui: 6 Juli 2024   09:41 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri : Koleksi Pribadi Megawati Sorek

Tidak terasa waktu berlalu, bulan Juni telah berakhir kita mulai memasuki bulan Juli. Keadaan masih sama, sibuk dengan tugas CGP. Saya harus mampu menyelesaikannya dengan penuh semangat dan tanggung jawab, diantaranya adalah menghubungkan materi yang telah dipelajari dengan materi sebelumnya secara berkesinambungan. Hal ini selalu berkaitan karena pembelajaran yang ada di modul pelatihan CGP ini sejatinya terintegrasi untuk membentuk insan pendidik yang mampu membawa ke arah positif bagi pembelajaran dan pendidikan yang yang handal di masa depan. Utamanya kecerdasan intelektual saja tidaklah cukup bagi seseorang untuk meraih sukses, karena disaat kita tidak memiliki sosial-emosional yang baik maka tidak akan mampu berinteraksi dengan orang lain. Nah, jadi pembelajaran sosial emosional perlu diterapkan oleh guru  yang tujuannya untuk memberikan pemahaman, penghayatan, dan kemampuan  untuk mengelola emosi, menetapkan dan mencapai tujuan positif, merasakan, dan menunjukkan empati, membangun dan membuat keputusan yang bertanggung jawab. Oke, kita lanjut bahasan ke koneksinya nih lagi ya.

Saya awali dengan dua pertanyaan panduan yang ada di LMS yaitu :

Apa kesimpulan tentang  perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap sebagai pemimpin  pembelajaran setelah mempelajari  pembelajaran sosial dan emosional? Sebagai guru tentu sangat perlu untuk mempelajari tentang pembelajaran sosial dan emosional dengan kerangka CASEL (Collaborate for Academic, Sosial and Emotional Learning) agar dapat memahami, menghayati dan mengelola emosi(kesadaran diri) menerapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri), merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain(kesadaran sosial), membangun  dan mempertahankan hubungan  yang positif(keterampilan berelasi)  dan  membuat keputusan yang bertanggung jawab. Hal tersebut sesuai dengan 5 kompetensi sosial dan emosional  yang harus dimiliki. Guru juga harus berlaku seperti pemimpin pembelajaran yang menerapkan kelima kompetensi sosial dan emosional tersebut  agar dapat mewujudkan pembelajaran yang nyaman, menyenangkan bagi murid dan menciptakan karakter murid yang berbudi pekerti luhur sehingga akan  terjadi perubahan positif  pada diri murid, baik secara pengetahuan, keterampilan dan sikap. Intinya kemampuan  ini teruntuk seorang guru yang juga harus ditularkan ke murid serta rekan sejawat lainnya.

Apa kaitan pembelajaran sosial dan emosional yang telah anda pelajari dengan modul-modul sebelumnya?

Pembelajaran sosial dan emosional lebih menitikberatkan  pada pencapaian nilai-nilai  budi pekerti yang dapat melatih anak untuk memiliki kesadaran  diri sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara. Pada modul 1.1 jelas dinyatakan bahwa mendidik secara menyeluruh, berpihak kepada murid sesuai dengan kodrat zaman, kodrat anak,  disertai dengan kasih sayang atau among aspek itu meliputi fisik, mental dan emosional.

Pembelajaran sosial dan emosional merupakan pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah , hal ini sesuai dengan nilai guru penggerak  yang bersifat kolaboratif, untuk mewujudkan  pembelajaran sosial dan emosional maka seorang guru penggerak harus dapat menjadi pemimpin pembelajaran yang dapat membuat lingkungan sekolah yang aman, nyaman,  menyenangkan, namun tetap menantang dan relevan bagi muridnya. Sekali lagi guru penggerak juga merupakan agen perubahan yang mendorong  pemgembangan budaya positif di sekolah maka nilai dan peran itu selaras dengan kemampuannya untuk mengolah emosi sosial sehingga terciptanya lingkungan belajar yang inklusif dan saling mendukung untuk berkolaborasi.

Pembelajaran sosial emosional dapat terwujud jika seorang guru penggerak memiliki  visi sebagai landasan atau pemicu ditambah dengan langkah-langkah terarah pada misi yang juga telah dibuat oleh guru penggerak maka mampu menciptakan perubahan budaya positif sehingga dapat menghasilkan anak didik yang berkarakter.

Pembelajaran sosial dan emosional sangat erat kaitannya dengan pembelajaran berdiferensiasi karena satu sama lain menekankan pada kebutuhan belajar anak dan guru harus mampu merespon emosi, minat dan keterlibatan siswa untuk ikut belajar dengan menyenangkan agar menghasilkan murid  yang bertanggung jawab.

Dapat disimpulkan bahwasanya seluruh modul saling terkait untuk demi mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid sesuai profil pelajar pancasila.

Pertanyaan lanjutan  yang saya langsung rangkai saja pada kalimat yaitu : Sebelum mempelajari modul ini saya berpikir bahwa pembelajaran hanya bertujuan untuk merubah pengetahuan dan keterampilan anak saja sehingga pembelajaran terfokus pada pemenuhan nilai belaka. Setelah mempelajari  modul ini ternyata  belajar dapat mengubah karakter  secara psikologis sehingga anak  akan memiliki kesadaran diri yang tinggi untuk dapat memahami perasaan  diri dan orang lain, memiliki manajemen diri untuk dapat mengelola emosi, memiliki kesadaran sosial sehingga peduli dengan orang lain, memiliki kesadaran berelasi agar dapat berkomunikasi secara efektif dengan orang lain dan dapat mengambil keputusan yang bertanggung jawab terhadap pilihan-pilihan yang ada. Manfaatnya  pada saat ini atau untuk menghadapi masa depannya kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun