"Suruh Mamang Dadang ke apotek beli obat tensi saya yang biasa ya, Bi," ujarku sambil menyodorkan uang merah selembar.
"Iya, Nya." sahutnya lalu berlalu pergi.
Berbaring di ranjang, sambil memijit-mijit kepala. Makin terasa sakit.
Terdengar pintu diketuk. Bibi masuk sambil membawa sekop dan sapu.
"Bi, pijit saya dulu la ya. Nanti saja ngemas itu," pintaku.
Bibi mengambil posisi di belakangku. Memijit tengkuk dan bahu. Beruntung memiliki bibi yang pengertian selama sepuluh tahun betah bekerja di rumah ini.
"Nyonya, membaca hp itu lagi ya?" Tanyanya sambil matanya menatap ponselnya yang tergeletak di sampingku.
"Maaf ya, Bi" ucapku lirih.
Memejamkan mata, menunggu datangnya obat penurun tensi, biasanya akan kembali bugar.
Kalian tahu? Apa yang kubaca tadi yang menyebabkan darah tinggiku naik. Yah, suatu hal yang menyakitkan. Karena membaca cerita postingan salah seorang penulis bernama Megawati Sorek yang judul tulisannya "Salah Pilih". Yang menceritakan seorang suami yang memiliki wanita lain, eh rupanya pelakor itu sahabat istrinya. Kebayangkan aku tu jadi geram-segeramnya. Tak percaya! Bacalah sama kalian.
***