Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Penulis Itu

26 Mei 2023   22:42 Diperbarui: 26 Mei 2023   22:48 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini bukan tulisan mengenai ilmu kepenulisan atau bagaimana caranya agar mampu menjadi penulis.

Saat diriku menulis saat ini, sedang membayangkan sosok penulis dan hasil karyanya.

Setiap buku yang lahir darinya isinya sangat sarat makna, pesan moral dan ilmu pengetahuan. Kemampuan sang maestro tersebut ditambahkan lagi dengan daya imajinasi, bumbu-bumbu yang terkemas dalam alur cerita yang menarik.

Berani, ironi, sarkas, satire, penuh qoutes yang relevan dengan kehidupan.

Membaca tulisannya juga menunjukkan kualitas, serba hal buku yang telah ia lahap pastinya.  Terbukti, pemikiran, pandangan serta ilmu yang disampaikan dalam cerita sangat terlihat dikuasai. Riset serta tabungan pengetahuan di otaknya tentunya sangat banyak. Eksekusi tulisan dengan jam terbang sangat tinggi. Membaca buku beliau seakan ikut berada dalam kondisi di dalam cerita. Tegang, penasaran, mengejutkan, banyak hal yang tak terduga.

Latar cerita maupun tokohnya mencerminkan si penulis juga yang cerdas dan sudah jauh melihat mengelilingi beberapa tempat di dunia. Jika tebakanku benar pastinya hal itu suksesnya ia memberi gambaran tempat, kondisi, perasaan tokoh dan unsur pembangun cerita lainnya yang membuatku hanyut.

Role model penulis adalah beliau. Kritis dan tentunya bermanfaat, melalui sastra ia menyindir. Mengena di hati, berusaha untuk peduli, berjuang lewat tulisan karena menurutnya sudah banyak yang keluar dari jalurnya. Bukan sok idealis cuma si pelanggar akan makin terlena jika tak disentil. Kegeramannya dapat kurasakan, seakan berteriak dengan idealis. Bagaimana kepedulian itu bisa ditularkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun