Ingat Aku ( POV Ryan )
   Aku bergegas hari ini ke kantor karena banyak hal yang akan dikerjakan. Masuk lift, kulihat ada staf karyawan wanita, yang hanya kutatap sekilas. Lalu kembali kumerenung memikirkan masalah pekerjaan yang menumpuk.
   Dengan ujung ekor mataku, melihat staf karyawan itu mengutip tasnya yang terjatuh di samping kakiku, tak menggubrisnya, toh, aku pikir bukan urusanku.
   Kembali kumemikirkan menyusun kerja yang akan harus selesai sesuai dengan urutan deadline yang harus dicapai perusahaan, target di akhir tahun ini.
   Lamunanku dikejutkan dengan pertanyaan si gadis di sampingku.
   "Mas, pukul berapa, ya? Lupa memakai," ujarnya sambil menunjuk pergelangan tangannya.
   "Delapan kurang sepuluh menit," jawabku singkat, mengganggu konsentrasi  saja.
   Pintu lift pun terbuka, lantai lima, mungkin itu yang dituju si gadis tersebut. Namun, setelah ia keluar dari ruangan lift ada tercium aroma dahsyat seperti telur busuk menusuk, perutku mual seketika ingin muntah, dengan cepat menutup hidung, dan menahan napas berharap segera sampai ke lantai delapan tujuanku. Ampun, tersiksanya dengan bau ini, sial sekali hari ini disuguhkan dengan sarapan aneh, siapa gadis itu, awas. Akanku mengingat dan membalasnya.
~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H