Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kurir dan Jeruji Besi

23 Mei 2023   17:24 Diperbarui: 23 Mei 2023   17:38 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: Koleksi Desain Megawati Sorek 

Mengumpulkan  tekad semangat yang bulat menetapkan hati  melangkahkan kaki menjadi urban.  Menaburkan harapan cerah pada kota, nyatanya kehidupan begitu keras jika kita yang tak menakhlukannya, maka kita lah yang akan takhluk.  Pundi-pundi uang yang coba  aku kumpulkan tidak cukup membantu.  

"Jika harapan itu kau rasa tiada lagi, maka pada Tuhanlah tempatmu mengadu, Nak." Suara bariton lelaki berkopiah, melepaskan kacamata dan menutup buku tebal yang sedang dibacanya.  Matanya memandang manik mataku yang mendominasi.

Mataku nanar menatapnya, karena telah berkabut terhalang cairan bening yang mengumpul, siap menetes dengan hanya satu kedipan mata. Hatiku perih dengan diikuti kepala yang berdenyut. Bibirku kelu untuk berucap, seakan kerongkonanku kering. Suara azan samar terdengar, panggilan  salat Zuhur berkumandang.

"Tuangkan tangisanmu melalui doa yang kau tumpahkan pada Tuhan," Lelaki itu berlalu dan menepuk punggungku menuju toilet untuk berwudu.

~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun