"Makanya kalau ada masalah, bisa cerita dengan suamimu ini, terkadang bisa terlupa dan tak terpikirkan." Suamiku berucap dengan menaik-turunkan alis.
Alamak, kode itu. Aku melirik jam kecil di nakas. Â Jarum pendeknya sudah menunjukkan pukul 22.00. Pantas saja, anak-anak pasti sudah terlelap dalam mimpi di kamar masing-masing.
"Yuk!" Bibirku mengulas senyum dan berjalan menuju ranjang, siap membuat gempa lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!