Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Duhai Hati, Perasaan, Mental

21 Mei 2023   22:43 Diperbarui: 21 Mei 2023   23:08 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah hati, segumpal daging di dalam tubuh. Jika pada bidang kedokteran adalah organ yang berfungsi sebagai penangkal racun, mengeluarkan cairan empedu sebagai pembantu untuk pencernaan. Ah, bukan ini yang mau penulis bahas. Bukan basic keahlian penulis.


Kata Baginda Rasulullah jika segumpal hati ini baik, maka anggota tubuh dan perbuatan akan baik. Nyatanya dalam kehidupan kita begitu banyak penyakit hati. Setan begitu ahli merasuki dan membisiki sifat negatif. 

Hati yang dipenuhi oleh kedengkian, kemarahan, iri hati, maka kita akan melihat dunia dan orang lain sebagai saingan yang akan nanti menganggu kita.

Pada hati berselimut pada kebencian dan dendam maka akan selalu bermusuhan.

Hati dipenuhi ambisi gila dan nafsu membara maka akan melakukan berbagai cara dan menjadikan orang lain sebagai target untuk mencapai tujuannya.

Keserakahan dan ketamakan jika sudah meralela di dalam hati maka tidak akan ada rasa syukur, tidak puas, merasa miskin dan melarat saja.

Ketidak tenangan hati karena tidak ikhlas, menjalar menjadi rasa resah, galau dan selalu berharap berlebihan.

Hati dengan rasa sombong dan angkuh selalu memandang orang dengan rendah, merasa hebat dan lebih.


Hati bisa membuat kita tergelincir. Minta selalu hidayah dan perlindungan pada sang pencipta. Hidup memang tak mudah. Kita semua berjuang dengan takdir masing-masing. Tuhanlah yang kuasa membolak-balikkan hati manusia.

Kalau dilihat zaman sekarang, begitu ketat persaingan, hidup serba cepat dan instan, tekanan batin dan desakan begitu berat. Banyak yang sudah kena gangguan mental sebenarnya. Tanpa disadari dan tak terdeteksi. Perilaku menyimpang dan abnormal bukan hal baru lagi. Gangguan jiwa dengan istilah nama yang kita pun baru mengetahuinya.

Ah, bahasannya berat. Cuma berharap kita semua tetap berpegang teguh pada ajaran agama dan tidak terpengaruh dengan hal yang makin ke sini makin banyak yang menyesatkan saja.


 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun