Cuaca semakin panas, karena menuju ke pertengahan hari. Kedua mempelai akan memasuki kamar dan berganti model baju pengantin untuk resepsi.
Kehebohan terjadi, pesta yang seharusnya penuh suka duka itu berubah menjadi duka. Keterkejutan semua orang ketika mendapati mempelai perempuan berbaring dan tak bernapas lagi. Tangisan serta teriakan histeris menjadi suara yang memenuhi ruangan. Bahkan ibu dari pengantin wanita beberapa kali tak sadarkan diri.
"Tadi ia mengaku pusing dan istirahat sebentar sebelum ke kursi pelaminan," terang salah seorang sepupunya yang menemani di kamar.
Aku yang sudah berada di sudut tenda, menikmati es hijau berselasih yang dingin. Hanya bisa menyunggingkan senyuman kaku. Sianida yang kuberi tadi telah berhasil memisahkan jiwa raga gadis malang itu. Deritanya telah berakhir, setidaknya di dunia. Hanya bisa bantu itu, selebihnya aku tak mau ambil tahu lagi.
~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H