Dalam kehidupan kita terkadang tak lepas dari masalah utang. Kebutuhan yang mendesak atau ada hal lain yang membuat kita berutang. Sebenarnya jika ingin tenang dan tanpa beban hidup maka sebisa mungkin jauhilah utang.
Penulis juga mengalami terjerat utang. Mungkin ada langkah yang harus dibuat rincian detailnya agar jelas. Jadi utang berkaitan dengan cara kita mengelola keuangan. Jumlah utang ditulis tanggal jatuh tempo, banyaknya dan kepada siapa saja. Setelah itu kita bisa memilih prioritas mana yang lebih dulu yang harus dibayar.
Usaha yang dapat dilakukan untuk pelunasan utang adalah bisa saja jual aset, ini harus jika tiada pilihan lain. Lebih baik utang lunas dari pada menjadi beban pikiran. Apalagi demi gaya dan gengsi sampai rela utang sana-sini, ambil kredit. Cara berikutnya meningkatkan pendapatan, berusaha maksimal, kerja keras dan menekan pengeluaran, mana yang harus dibeli mendesak dan tidak penting jangan pula dibeli dulu.
Utang wajib dibayar jika tidak akan menjadi siksaan bagi pelakunya. Orang yang telah meninggal saja maka ahli waris wajib melunasinya.
Berikut ada cerita sedikit berkaitan dengan utang. Yuk, baca deh ya.
Aku Banyak Utang
Aku menghela napas, ada terasa sesak di dada. Dalam hidup memang tenang dan nyaman tanpa ada utang. Namun, dalam perjalanan hidup kita tak bisa lepas dari yang namanya kesulitan. Mau tak mau terkadang kita akhirnya ikutan juga berutang.
Kebutuhan yang mendesak atau apa kata orang sekarang, demi sebuah gengsi atau gaya. Berbeda memang mungkin faktor penyebabnya.
Kini, aku terduduk sendiri. Tiada lain sedang memikirkan utang.
Kemana aku harus mencari pinjaman. Jangan kira terlihat senang itu tanpa utang. Padahal terlihatnya saja aman adem ayem, dibalik itu pusing dengan tagihan yang mendera.