Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Travelingnya Ala-Ala Saja

27 April 2023   11:27 Diperbarui: 27 April 2023   11:32 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: Koleksi Foto Megawati Sorek

Saat aku mendatangi kamar putriku. Terlihat ia langsung melempar ponselnya dan mengambil posisi duduk.

"Itu, kenapa cemberut gitu," sapaku .

"Ma." Bukannya menjawab ia malah mengigit bibir bawah, seakan ingin mengucapkan sesuatu, tetapi mungkin ragu.

"Ada apa?" Keningku berkerut, tanganku memperbaiki poninya yang berantakan.

"Kan, ini liburan sudah tiga hari, masak kita nggak traveling,  teman-temanku udah posting status."

Aku menghela napas, kemarin sudah kujelaskan  halangan dan sebab tidak bisa bepergian. Selain kondisi keuangan yang  sekarat dan neneknya sedang sakit.

"Jadi, kamu mau posting juga,"  seruku dan dengan cepat membuka lemari  mencari celana panjang, baju kasual, tak lupa topi pantai. Aku pun mengintruksikannya untuk mengenakan apa yang telah kusediakan tersebut.

Anak gadisku yang duduk di bangku XI itu bingung,. Namun , tetap mengikuti arahanku, sementara ia berganti baju, aku keluar kamar dan mengambil sepatu  boot miliknya.

"Pakai make-up, biar ntar di foto nggak kelihatan kucel," titahku, "setelah itu jangan lupa pakai kacamata hitamnya," sambungku lagi.

"Jadi, kita mau kemana?" Ia mengikuti langkahku yang sedang melipat alas meja segi empat dan memasukkan ke dalam tas. Tak  lupa  aku mengeluarkan buah-buahan dari dalam kulkas, dan meletakan ke wadah buah  juga sebuah buku .

Tanpa menjawab pertanyaannya, "Ayok! HP jangan lupa dibawa sekalian!"

"Ma!" gadis remaja tanggung itu setengah berteriak  ketika arah yang kutuju adalah taman belakang rumah. Halaman belakang yang ditumbuhi rumput hijau serta dikelilingi pohon  buah. Aku tetap bungkam. Dengan cekatan membentang alas meja segi empat, meletak dan menyusun aneka buah.

"Kenapa? Katanya mau foto untuk posting, ya sini. Duduk!"

"Apa-apaan sih, Ma." Ia sepertinya tidak terima dengan ideku.

"Sini, duduk sini, pegang ini buku, pura-pura lagi baca, kacamatanya naikkan dulu ke kepala seperti pakai bendo, ikuti arahan Mama, ya."

Aku menjempret dari berbagai arah serta mengarahkan gaya. Setelah beberapa waktu berlalu, aku menyerahkan ponsel miliknya. Akhirnya, ia tersenyum mengembang melihat hasilnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun