Bulan Ramadan yang begitu banyak keistimewaan tersebut juga membawa tradisi kebudayaan tersendiri di beberapa daerah.
Selain ibadah yang banyak diamalkan, menuju pembentukan diri yang semakin bertaqwa. Kegiatan reliji di mana-mana.
Suasana saat sahur, rumah ibadah, ngabuburit, takjil, berbagai jenis kuliner, jajanan, kurma, kolang-kaling, cendol, petasan, parcel, THR, bukber dan sebagainya.
Buka bersama merupakan tradisi yang menyenangkan. Bisa berkumpul dengan keluarga, kerabat dan teman-teman. Menjalin silaturahmi dan memperat keakraban hubungan sosial. Hal yang menyenangkan dan menghilangkan rasa stres.
Untuk lokasi bukber juga beragam. Bisa reservasi di rumah makan atau cafe sehingga tinggal duduk saja lagi. Jika mau juga bisa ke rumah-rumah dan ada yang membawa bekal masing-masing.
Biaya pendanaan ada iuran dari anggota yang nge list ikutan bukber, ada juga yang mentraktir.
Hal ini menjadi sumber pendapatan bagi tempat kuliner. Berkah Ramadan rezeki meningkat.
Seiring juga para pengemis juga tiba-tiba banyak berseliweran. Khususnya di daerah kami, penulis melihat wajah-wajah baru. Sepertinya bukan penduduk setempat dan pemain baru untuk wilayah kami. Bulan puasa memang banyak yang bersedekah, cuma gimana ya, momennya sepertinya memang khusus dibuat oleh mereka pula dengan cara menyebar dan terorganisir.
Benar juga ya, kata agama kita tangan yang di atas lebih baik dari pada tangan yang di bawah.
Mental meminta-minta akan membuat tidak mandiri dan potensial. Entahlah, ini bahasan kok ke mana-mana ya. padahal tadinya mau bahas bukber, hehehe, maaf. Nggak fokus.
