Manusia wajib menyadari bahwa semua yang telah diperoleh merupakan pemberian Allah, maka sepatutnyalah syukur adalah akhlak hamba kepada Tuhannya.
Syukurlah nantinya yang menahan manusia menjadi ambisius yang bisa lupa diri. Syukur yang menentramkan jiwa dan cukup. Menghindarkan dari sikap mencintai dunia berlebihan dan tidak bakhil . Jadi jawaban mengapa kita harus bersyukur maka jawaban simpelnya yaitu agar memperoleh kebahagiaan hidup dan jauh dari kesengsaraan.Â
Lebih detail lagi akan lapang dada, tawakal, qana'ah, dermawan, zakat yang membersihkan harta, jika segala sesuatu diambil maka menyadari semua itu hanyalah titipan. Menjauhkan diri dari segala penyakit hati lainnya, iri dengan milik orang lain, hasad, hasud, prasangka, gengsi, boros, Â sombong, dan angkuh. Selalu melihat ke bawah dan tidak selalu memandang ke atas.
Begitu banyak nikmat yang harus kita syukuri. Iman, hidayah, kehidupan, pengampunan, Â kesehatan, panca indera, keturunan, rizki, dan sebagainya. Kita tak akan sanggup menyebutkan satu persatu. Sesuai firman Allah.
"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, maka tidak sanggup menjumlahnya" (Ibrahim: 34)
Tidak ada alasan apapun yang membuat manusia tidak bersyukur. Bahkan berulang kali pada surah Ar-Rahman " Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Seorang Rasullulah diceritakan oleh Aisyah melakukan qiyamul lail, menangis sepanjang malam. Sehingga rasa penasaran membuat Aisyah berkata dan bertanya mengapa Baginda nabi melakukan itu padahal telah mendapat jaminan ampunan dosa yang lalu  dan yang akan datang. Apa jawaban beliau adalah "Tidak bolehkah aku menjadi hamba Allah yang bersyukur?"
Contoh buruk cerita si Qarun yang tak bersyukur akhirnya tertelan bumi beserta hartanya. Yuk, kita cari hartanya, gali tanah gih. Becanda, hehehe.
Lawan berat kita atau musuh terbesar adalah nafsu. Nafsu jualah yang membuat kita tak bersyukur. Nafsu dan kebutuhan terkadang samar. Ramadan bulan penuh berkah, rahmat, ampunan, bulan suci, bulan mulia, bulan prestasi, bulan latihan, bulan lebih baik dari seribu bulan, bulan berkah, bulan Al-Quran, dari sekian banyak sebutan untuk bulan Ramadan tersebut.Â
Penulis ingin menambahkan nih. Bulan Ramadan adalah bulan momentum untuk kita bersyukur dan menuntut ilmu lagi. Semoga kita semua dinaikkan derajat, serta dalam lindungan Allah SWT. Aamiin ya Allah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H