Si penjahit tua itu punya keyakinan, bahwa cukup hanya Allah sajalah yang menjadi saksi atas amal perbuatannya. Dan dengan keyakinan nya itulah ia berharap akan terbebas dari resiko hangusnya pahala, karena khawatir akan bersikap ria dan takabur.
Wallohu a'lamu bish-showaab.
Momentum Ramadan kali ini kita jadikan untuk menempa dan melatih diri agar menjadi pribadi yang ikhlas mencapai ketaqwaan. Sehingga amal ibadah apapun yang dikerjakan benar-benar diterima oleh Allah dan mendapatkan syurganya Allah.  Setelah Ramadan berlalu seharusnya kita menjadi pribadi yang lebih baik, ibaratnya kan keluar dari latihan. Nah, amalan atau ibadah yang selama di bulan suci  harus di perbertahankan dan konsisten dikerjakan. Menuju menjadi umta yang mukhlisin. Janganlah selesai Ramadan eh, balik lagi seperti dulu. Bukankah itu hal yang merugi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H