Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Ramadan, Berzikir Yuk!

26 Maret 2023   10:08 Diperbarui: 26 Maret 2023   10:11 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zikir adalah aktivitas mengingat dan menghadirkan Allah SWT dalam hidup. Kegiatan zikir harus dilakukan dengan  rasa kecintaan, konsentrasi dan penuh keyakinan disertai hati yang ikhlas apalagi jika dilakukan terus menerus maka akan mengakibatkan ibadah yang lain akan menjadi baik.

Mengapa manusia harus berzikir? Mungkin terlintas pertanyaan demikian.

Pada surah QS: Al-Kabut :45 yaitu yang artinya "Dan sesungguhnya mengingat Allah SWT  adalah lebih besar keutamaannya."

Begitu juga pada surah QS: Ar-Ra'd : 28 yang berbunyi "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah, ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.

Zikir juga akan mampu membuat kita menjaga diri dan berhati-hati mengendalikan hawa nafsu. Akan ada rasa menyesuaikan atau pertimbangan di hati apakah yang dilakukan atau diperbuat sudah sesuai atau rido-kah Allah SWT kepada kita. Segalanya tak lepas dari pengawasan Allah SWT  sikap dan perbuatan akan terarah dan dosa bisa diminilisir.

Begitu banyak manfaat yang bisa dirasakan jika selalu berzikir. Menghadirkan rasa ketentraman dan ketenangan. Orang yang tidak berzikir akan merasa gelisah . Gelisah itu ada karena dosa. Semakin banyak dosa maka akan semakin gelisah. Bisa saja terlihat tenang, tetapi sesungguhnya ia sangat gelisah.

Selain itu rasa gelisah yang hadir juga akibat kurang bersyukur. Hidupnya selalu merasa kekurangan, mengejar obsesi dengan lupa diri. Menuntut kepada Allah begitu banyak tanpa melihat hal lainnya yang diberi Tuhan. Doa tak terkabul sudah melupakan kebaikan lainnya yang diberikan oleh Allah SWT. Sehingga tujuan hidupnya memang berfokus pada hal keduniaan saja. Tanpa memikirkan hidup setelah kematian.

Sumber kegelisahan manusia lainnya adalah terlalu mencintai dunia. Ia menjadi rakus, popularitas, uang, jabatan pangkat, tahta. Apalagi termakan barang yang haram yang telah mendarah daging, mengalir di aliran darah maka itu akan mendorong untuk melakukan dosa, dan dosa lagi, begitu seterusnya.

Kita adalah makhluk yang lemah, lalai serta banyak kekurangan. Kita tak bisa lepas dari pertolongan dan bimbingan Allah SWT setiap saat. Zikir adalah salah satu jalan bagi kita untuk menjalin hubungan baik kepada sang pencipta.Hati manusia memerlukan nutrisi yang disebut dengan zikir. Zikir akan mengubah jalan yang gelap menjadi terang benderang, semula berliku-liku menjadi lurus, ketika mendapat masalah bisa menyelesaikannya. Allag akan memberikan balasan yang lebih baik dari apa yang diminta oleh hambaNya.

Aktivitas zikir juga memiliki etika yaitu harus niat semata-mata karena Allah SWT, khusyuk dan terkadang meneteskan air mata, penuh rasa tunduk dan merendahkan diri dengan suara yang tidak keras maupun terlalu pelan. Tata cara berzikir yang baik seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah di antaranya yaitu : perrcaya dan ikhlas, menghadap kiblat, merendahkan suara, tidak berzikir dengan irama atau ritme, penuh rasa takut, berulang-ulang, penuh keyakinan dan kepastian tidak lupa tempat suci dari hadas besar dan kecil, diwkatu yang afdal, dan kondisi tertentu.

Waktu berzikir yang sebenarnya adalah setiap waktu dan di mana pun serta dalam kondisi apap pun. Namun ada waktu yang sangat dianjurkan untuk istiqamah berzikir yaitu selepas salat Fardu, setelah selesai melaksanakan rangkaian ibadah haji, zikir pagi dan petang atau sering disebut Al-Matsurat, saat hari kemenangan di Idul Fitri dan Idul Adha, ketika mendapat musibah, bahkan saat berperang menghadapi musuh, di sepertiga malam dan pada bulan suci Ramadan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun