Salah satu pembelajaran yang harus dilakukan oleh kita pendidik adalah pembelajaran yang bermakna. Munculnya pengalaman baru, materi ajar diserap dengan menyenangkan. Tentunya jauh dari seperti rutinitas seperti biasanya. Ini perlu dilakukan agar tujuan dapat dicapai untuk meningkatkan kemampuan kognigtif maupun pada pembentukan karakter siswa.
Berikut ini saya mencoba menjabarkan inovasi pembelajaran yang pernah saya lakukan. Mungkin atau bisa saja menjadi referensi bagi bapak atau ibu guru yang ingin mencoba mempraktikkannya pada kelasnya nantinya.Â
Sebelum itu aka saya detailkan dulu hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran tersebut. Kebetulan saat itu mata pelajaran yang saya ampu adalah saat pembelajaran mata pelajaran muatan IPA kurikulum 13 dengan Kompetensi Dasarnya adalah  memahami hubungan sesama makhluk hidup dan antara  makhluk hidup dengan lingkungannya. Sedangkan tujuan pelajaran yang akan dicapai adalah memahami hubungan makan dan dimakan antar makhluk hidup. Kelas V Tema 5  subtema 2. Materinya makhluk hidup dan lingkungannya dan sub materi adalah rantai makanan.Â
Model pembelajaran  saya coba dengan Role Playing (Bermain peran). Media atau bahan ajar yaitu Buku ajar + kertas karton atau kotak bekas susu formula+tali   rafia.
kotak susu SGM bekas anak saya.Â
Pada saat itu saya lupa tepat hari dan tanggalnya. Pembelajaran IPA saya ambil penuh dua jam pelajaran dan mengesampingkan muatan ajar yang lainnya. Pembelajaran di lakukan di luar ruangan kelas. Kami ke lapangan olah raga, semua siswa gembira ketika saya ajak belajar sambil bermain. Peserta didik sangat antusias dan penasaran ketika saya perlihatkan apa yang saya tenteng. Malamnya saya sudah mengunting-gunting  kertas karton danUkurannya sekitar 15 cm x 10 cm lalu saya tuliskan berbagai nama makhluk hidup dengan spidol dan saya lubangi pada kedua sisi dan diikat denga tali rafia. Nantinya akan dikalungkan pada setiap siswa dan mereka berperan dengan apa yang mereka dapatkan. Mirip seperti reka ulang kasus polisi itulah sedikit.
Adapun nama-nama makhluk hidup itu adalah : padi, daun, tikus, ular, elang, ulat daun, burung, kucing, katak,fito plankton, plankton, ikan kecil, ikan besar, belalang, kelinci, ayam, rusa, cheetah, singa, kancil dan pengurai.
Sebelum permainan dimulai saya memberi intruksi serta apersepsi terlebih dahulu, mengenai materi sebelumnya mengenai ekosistem diberbagai habitat. Hal ini dilakukan karena masih berkaitan. Â
Saya belum menjelaskan tentant materi rantai makanan. Saya ingin melihat siswa-siswi apakah sudah ada yang pernah tahu tentang rantai makanan atau instingnya dulu yang bekerja mengenai peristiwa makan memakan. Â Â
Setelah siswa mendapat perannya masing-masing, dan sebagian yang tidak kebagian kalung peran membentuk lingkaran sebagai kandang. Ini seperti permainan kucing-kucingan itu.Nantinya gantian yang tertangkap atau kalah maka akan menjadi kandang lingkaran.Permainan saya pandu, maka kejar-kejaran pun berlangsung seru. Siswa-siswi belarian saling mencari mangsa. Serta yang akan dimangsa pun menghindari predatornya.Â
Bahkan ada siswa salah tangkap, membuat kami semua tergelak. Masak, singa menangkap daun, disuruh ulang kembali dan mengingatkan tentang herbivora dan karnivora lagi jadinya deh.Peserta didik yang benar akan dikumpulkan dan di dalam lingkaran akan dipresentasikan dan dijelaskan tentang peristiwa makan memakan yang jadinya nanti berupa rantai makanan.Â
Contoh ekosisten di sawah yang terjadi adalah : Penanaman konsep dimulai dengan mencoba dari siswa-siswi yang berkreasi menyusun teman-temannya untuk siapa yang berperan menjadi produsen dan siapa yang memakan siapa.
Dan seterusnya hingga waktu pembelajaran tidak terasa berlalu begitu cepat. Di tutup dengan tanya jawab lisan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik paham akan materi yang diajarkan meskipun  sembari sambil bermain. Anak-anak terlihat asyik dan kelelahan. Sebenarnya masih mau bermain lagi kata mereka.
Kreatifitas yang ada pada inovasi pembelajaran pada bermain peran pada pembelajaran di atas adalah memadukan antara bermain peran dengan permainan berlarian yaitu main kucing-kucingan seperti yang mereka lakukan terkadang di jam pelajaran penjas. Artinya psikomotor peserta didik juga terlatih. Selain itu adanya kerja sama dan kekompakkan yang terjalin. Bermain peran atau role player yang biasanya sering dipakai untuk materi ajar sosial atau bahasa/ drama bisa juga ternyata untuk pembelajaran IPA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H