Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rasanya Tak Mudah-Alpha Female

8 Maret 2023   13:09 Diperbarui: 8 Maret 2023   13:16 6748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi seorang janda bukanlah mudah. Sayapku tak lagi dua,  dalam menjalani kehidupan. Tempat bersandar, mengadu dan bermanja itu telah pamit terlebih dahulu. Himpitan ekonomi begitu berat, ditambah beban mental juga melanda.

 

Aku terus mencoba bertahan, menjadi sosok pencari nafkah demi kelangsungan hidup. Ada tiga nyawa yang harus kuhidupi. Anak yatim yang meski aku besarkan dengan menjadi sosok ibu maupun bapak bagi mereka.

 

Apa daya terbatas kemampuan, hidup seadanya, pas-pasan. Bermodal tenaga dan dana sedikit, aku berjualan di kantin  Sekolah Dasar yang tak jauh dari rumah. Latar pendidikan yang juga rendah menjadi kendalaku untuk melamar kerja ke tempat usaha orang.

 

Pukul 03.00 dini hari aku harus sudah mempersiapkan segala masakan berupa lontong gulai, miso ceker dan cemilan gorengan yang akan kujual. Seharian tubuh ini bergelut dengan pekerjaan yang  terkadang penghasilannya  hanya seadanya. Untungnya si sulung yang telah remaja turut membantu. Sedangkan yang nomor dua, telah menginjak kelas 6 SD mengurus keperluan sang adik yang masih duduk di kelas 3.

 

Pandangan masyarakat terhadap janda, aku akui tatapan mereka iba. Namun, di balik itu para kaum wanita tak sedikit merasa sinis, ketakutan , kami menganggu suami mereka.  Mereka kira kami  berpotensi menjadi pelakor dalam rumah tangganya.

 

Belum lagi tatapan, kerling nakal, atau tingkah polah bapak-bapak yang seakan merendahkan atau melecehkan. Berbagai modus juga bahkan dimunculkan. Bagaimana kami bersikap terkadang disalah artikan. Ramah dianggap ganjen, bersikap tegas dicap sok dan sombong. Tak sadar diri, kata mereka.

 

Kami, para janda, jangan dipandang sebelah mata. Dalam cinta kami tak akan menyerahkan hati begitu saja. Ada anak yang akan tetap menjadi prioritas utama. Tak mungkin akan kami relakan memiliki bapak sambung yang tak sayang kepada mereka.

 

Meskipun, kata dunia kami kesepian. Ada hasrat gelora terpendam yang meski ditahan. Kami janda, wanita kuat yang sadar bahwa  cinta bisa membutakan, dan terkadang  tipuan. Banyak hal yang harus dipertimbangkan. Semoga bisa menjalani dan menghantarkan  anak-anak ke masa depan yang cerah. Walau, rasanya tak mudah.

~

Tulisan ini dulu juga saya update di blog pribadi Aneka Rasa Megawati Sorek. Salam untuk perempuan kuat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun