Mohon tunggu...
Mega Vristian
Mega Vristian Mohon Tunggu... -

Seorang ibu rumah tangga dengan delapan anak.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gelang Giok Mama

2 Mei 2013   13:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:15 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gelang Giok perkawinan yang pecah itu, walau sudah tersambung rapi dan kuletakkan kembali di bawah buku “Da Vinci Code” seperti semula, tetap juga mereka ketahui. Awalnya adalah majikan laki-lakiku yang kebetulan pulang lebih dulu. Tanpa sengaja mengangkat buku yang tergeletak itu, lalu menemukan gelang hadiah perkawinan ibunya untuk Mamanya Fiona yang telah bergaris retak di tiga tempat yang berbeda.

Tuan majikan menjadi marah kepada isterinya yang pulang belakangan. Ia marah karena si isteri tidak bisa memelihara dengan baik hadiah perkawinan dari ibunya itu. Majikan perempuanku merasa bersalah juga, karena tidak menyimpan perhiasan istimewa itu dengan hati-hati dan tetapi ada rasa penasaran kenapa bisa rusak. Saat majikan perempuanku menanyakan kerusakan itu kepadaku dan Fiona, kami menjawab tidak tahu. Aku tidak ingin berkata jujur kali ini, karena aku ingin melindungi Fiona yang selalu ketakutan dan murung, diliputi perasaan bersalah.

Akhirnya dengan kebohongan kami ini, aku selamat dari pemecatan dan Fiona pun aman dari kemarahan mama dan papanya, walau dalam hati, aku merasa bersalah karena menyimpan dusta.

****
Sudah tiga hari ini, kedua majikan terlihat jarang bertegur sapa walau mereka masih tidur sekamar. Setiap percakapan muncul, selalu berakhir dengan pertengkaran kecil. Sebetulnya majikan laki-laki sudah menerima pecahnya gelang giok pemberian ibu tercintanya ini. Tetapi sejak isterinya menemukan lipatan kertas kecil, bertuliskan nama perempuan, Mei Hwa dan sebuah alamat di kota Shenzhen, di saku baju Papanya Fiona, pertengkaran selalu saja terjadi.

Maklum Shenzhen bagi masyarakat Hong Kong, adalah kota yang punya citra buruk. Setiap laki-laki yang pergi ke sana, hampir bisa dikatakan hanya untuk bersenang-senang bersama pelacur. Banyak sekali rumah bordil di kota itu. Saat kudengar majikan perempuan setengah berteriak menanyakan siapa Mei Hwa dan Shenzhen kepada suaminya, aku ikut terkejut. Apakah mungkin majikan laki-laki yang begitu mencintai isterinya diam-diam suka pergi ke Shenzhen?

( Bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun