Mohon tunggu...
Rossancerose
Rossancerose Mohon Tunggu... Desainer - Own

Selalu diriku sendiri, yang tidak sepenuhnya kau mengerti.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Ku Tulis Sajak ini Aku Terbahak Karena Gagal Memenggal Bulan Merah

10 April 2012   12:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:47 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika kutulis sajak ini aku terbahak karena gagal memenggal bulan merah
Telah ku simak tembang ayat-ayat langit ketika angin darat telah mengkarat
Skema khayalku menjadi buyar lantas ambyar pada kuncup-kuncup mekar
Tinggal matamu menetes sepi berikan isyarat pertemuan tanpa kata
Lewat berpuluh kemarau memaki bongkahan batu yang bisu
Kembali kunyalakan otakku, mencuci lumut yg mengerak dalam diri
Membuncah pada kepasrahan
Bila gerah waktu tak mampu ku takhlukkan,
Biarkan sebelah sayapku menguburkan hijaunya daun hati terhantar angin ngilu.

Dengan kisah yang tak sempurna, Ibu bumi : 2905.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun