Insiden kekerasan pada aksi demonstrasi yang digelar mahasiswa mengakibatkan Dosen FISIP Universitas Indonesia (UI) sekaligus pegiat media sosial,Ade Armando menjadi korban pengeroyokan massa saat Aksi unjuk rasa yang dilakukan  pada Senin, 11 April 2022 di depan Gedung DPR RI.
Awal kericuhan terjadi karena Ade Armando diteriaki "buzzer,pengkhianat,munafik" hingga suasana menjadi panas, dan terjadilah adu mulut yang berujung pengeroyokan.Denny Siregar berkomentar soal insiden ini " Ade Armando datang untuk memberikan dukungan mahsiswa tolak 3 periode,tapi karena kesusupan kadrun akhirnya diprovokasi.Sudah dipantau yang keroyok bukan mahasiswa", ujar Denny Siregar.
Ade Armando dipukuli hingga wajahnya lebam dan hampir ditelanjangi oleh massa  . Massa yang tidak diketahui dari mana tersebut mulai memukuli hingga menendang tubuh Ade Armando, aparat kepolisian yang berada di sekitar lokasi langsung bergerak mengevakuasi Ade Armando.
Universitas Indonesia (UI) meberikan tanggapan atas insiden pengeroyokan yang dilakukan kepada Ade Armando .Universitas Indonesia (UI) menyatakan bahwa pihaknya sangat prihatin dan menyayangkan atas insiden yang terjadi pada Ade Armando selaku dosen FISIP UI. Pihak UI berharap kasus ini dapat ditangani dan diselesaikan oleh pihak yang berwenang sesuai mekanisme hukum yang berlaku.
Dari insiden ini sepertinya masih banyak yang kurang paham bahwa demokrasi memiliki konsekuensi,yakni akan ada perbedaan suara yang tak sejalan dan mungkin beberapa diantaranya terdengar menghina.Kedewasaan berdemokrasi yang dimaksud disini adalah kedewasaan dalam menyikapi pendapat yang jauh berbeda dengan apa yang diyakini,karena semua suara tidak harus dibungkam dengan kekerasan .
Menolak kekerasan itu tidak bersyarat,jika masih ada kata 'tapi' diujung kalimat,itu sama saja membenarkan kekerasan  hanya saja diperhalus agar penuturnya tidak terkesan brutal.
Negara Indonesia adalah negara demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan berekspresi dan berpendapat.Jika mengacu pada KBBI arti demokrasi ialah gagasan atau pandangan hidup yang mengutamkan persamaan hak dan kewajiaban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara.
Yang berarti setiap warga negara memiliki hak dan perlakuan yang sama,walaupun berbeda pandangan politik bukan berarti harus bertikai secara fisik. Pengeroyok yang katanya membela demokrasi tapi malah main hakim sendiri. Kekerasan bukan lah suatu hal yang dibenarkan dalam berdemokrasi.
Beliau berusaha membantu mahasiswa dan mendukung secara moril,tapi berujung dihajar dan dipermalukan.Terkadang walaupun sudah satu tujuan ,tetap masih ada orang yang membencinya, kebencian jika dilampiaskan begitu saja akan menimbulkan kericuhan.Apapun alasannya penganiayaan itu tidak boleh dilakukan,karena itu adalah tindakan kriminal dan bisa dipidana.
Aksi unjuk rasa dilakukan  agar sistem demokrasi di Indonesia tetap berjalan sebagaimana mestinya.Tetapi dengan kejadian penganiayaan yang menimpa Ade Armando pada unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa pada Senin, 11 April 2022 di depan Gedung DPR RI,menunjukkan pada kita bahwa sistem demokrasi di negara kita sedang tidak baik-baik saja.Terlepas dari pandangan mereka yang menganggap Ade Armando sebagai provokator.
Tidak seharusnya kita gubris,dan fokus pada tujuan utama. Karena mudah tersulut dan terprovokasi ,ini menandakan bahwa emosi lebih didahulukan ketimbang akal sehat.Tindakan ini dengan paham  yang tidak sependapat = dipukuli, tentunya bahaya sekali.Â
Hal ini jika dibiarkan dalam berdemokrasi akan menjadi kebiasaan anarkis yang buruk bagi kehidupan bangsa dan bernegara.Negeri ini bebas berpendapat,jika merasa pendapat Ade Armando salah seharusnya di bawa kemeja debat dengan membawa data yang aktual dan melakukan counter attack atau membalikan statement yang bersangkutan.
Kejadian penganiayaan terhadap Ade Armando ini adalah akibat polarisasi di masyarakat yang semakin tajam,dimana Ade Armando juga bagian dari kelompok yang memperkeruh polarisasi ini.
Tujuan dari demo ini adalah memprotes isu wacana 3 periode dan perekonomian yang semakin memberatkan masyarakat,dengan adanya kejadian ini menutup pesan yang ingin disampaikan demonstran menjadi kejadian penganiayaan yang dilakukan demonstran itu sendiri,dalam insiden ini tentunya yang dirugikan juga teman- teman mahasiswa.
Sampai saat ini pun belum ada hasil positif yang didapatkan dari demonstrasi ini,justru yang diangkat oleh media adalah kondisi Ade Armando setelah dikeroyok sekelompok massa.Hal ini berkaitan dengan teori Agenda Setting oleh McCombs dan Shaw "kita cenderung menilai sesuatu itu penting sebagaimana media massa menganggap hal tersebut penting".Â
Mengacu bagaimana media menyoroti isu yang ada dimasyarakat yang menciptakan kesadaran public tentang isu isu penting dengan mengabaikan isu-isu lain yang sama pentingnya,pada akhirnya media tidak  mencerminkan kenyataan sebagian besar masalah yang diangkat ke domain public.
Dengan demikan fenomena kasus ini perlu diketahui pentingnya kedewasaan berdemokrasi, bahwa politik itu abu abu bukan antara benar dan salah,dengan masyarakat yang dewasa berpolitik ,perbedaan pandangan politik akan menjadi biasa saja ,justru dapat memelihara diskusi dan perdebatan yang sehat dan aksi kekerasan dapat dihindari.
Nama : Mega Sri Rahayu
NPM : 203516516028
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Mata Kuliah : Propaganda dan Opini Publik (R.04)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H