Mohon tunggu...
mega salvia
mega salvia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya hobby menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Dakwah

19 April 2024   12:29 Diperbarui: 19 April 2024   12:33 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengertian strategi dakwah

Strategi dakwah adalah cara yang dilakukan oleh dai dalam berdakwah, atau dengan kata lain tata cara penerapan metode berdakwah. Sesungguhnya, strategi dakwah akan tampak dalam kumpulan beberapa cara atau gaya yang digunakan dalam penyampaian pesan dakwah. Kumpulan- kumpulan gaya penyampaian yang menggerakkan nurani dan pikiran diperankan oleh metode athifi, sedangkan yang menyeru manusia untuk senantiasa berpikir, merenungkan, dan mengambil pelajaran diperankan oleh strategi aqli, dan yang bersumber pada aspek indra diperankan oleh strategi hissi (indrawi

Dakwah merupakan aktualisasi atau realisasi salah satu fungsi kodrati seorang muslim. yaitu fungsi kerisalahan berupa proses pengkondisian agar seseorang atau masyarakat mengetahui, memahami, mengimani dan mengamalkan Islam sebagai ajaran dan pandangan hidup (way of life). Hakikat dakwah adalah suatu upaya untuk merubah suatu keadaan menjadi keadaan lain yang lebih baik menurut tolok ukur ajaran Islam sehingga seseorang atau masyarakat mengamalkan Islam sebagai ajaran dan pandangan hidup. Dengan kata lain tujuan dakwah, setidaknya bisa dikatakan, untuk mempertemukan kembali fitrah manusia dengan agama atau menyadarkan manusia. supaya mengakui kebenaran Islam dan mengamalkan ajaran Islam sehingga benar- benar terwujud kesalehan hidup.

2. Strategi yang dipakai dalam penyampaian dakwah

Strategi dakwah adalah cara yang dilakukan oleh dai dalam berdakwah, atau dengan kata lain tata cara penerapan metode berdakwah. Sesungguhnya, strategi dakwah akan tampak dalam kumpulan beberapa cara atau gaya yang digunakan dalam penyampaian pesan dakwah. Kumpulan kumpulan gaya penyampaian yang menggerakkan nurani dan pikiran diperankan oleh metode athifi, sedangkan yang menyeru manusia untuk senantiasa berpikir, merenungkan, dan mengambil pelajaran diperankan oleh strategi aqli, dan yang bersumber pada aspek indra diperankan oleh strategi hissi (indrawi).

1. Strategi Hikmah

Lafazh 'hikmah' secara bahasa berarti adil, ilmu, kesabaran, nubuwah (kenabian), al- Qur'an, Injil, sunnah, dan lain-lain. Secara istilah, para ulama mendefinisikan hikmah' dalam beberapa pengertian yang tidak keluar dari makna linguistik. Di antara pengertian itu, dikatakan bahwa hikmah adalah menemukan keutamaan dari sesuatu menggunakan ilmu-ilmu yang memadai, meletakkan segala sesuatu pada tempatnya. sesuai dengan proporsinya, kecocokan, dan tidak ada perbedaan dalam perkataan dan perbuatan. Hikmah adalah pemahaman terhadap kebenaran dengan perangkat ilmu dan akal. Jadi, hikmah dari Allah Swt. adalah mengetahui segala sesuatu dan mewujudkannya dalam realitas perbuatan (hukum), sedangkan hikmah dari manusia adalah pengetahuan terhadap sesuatu yang bisa dirasakan atau wujud dan dipergunakan untuk melakukan kebaikan.

2. Strategi Mau'izhah Hasanah

Mau'izhah, menurut bahasa, berasal dari kata wa'azhahu ya'izhu wa'zhan waizhatan. bermakna nashaha wadhakarahu bil awaqib wa amarahu bit tha'ah wa washahu biha (ia telah mengajarkan dan mengingatkannya perihal kesudahan yang akan dialami, memerintahkan supaya senantiasa menjalankan ketaatan dan mewasiatkan untuk menetapinya).

Mau'izhah hasanah adalah mengajak dan menyeru manusia dengan memberi pelajaran dan nasihat yang baik. Hasanah (yang baik) merupakan lawan kata dari as-sayyiah (yang buruk). Karena pengajaran ada kalanya baik dan ada kalanya buruk, yang demikian itu merujuk pada materi yang diajarkan dan diperintahkan dan metode pengajaran yang dilakukan oleh pendidik. Karena itulah, perintah memberi pengajaran dalam al-Qur'an redaksi kalimatnya datang dari qayyid (batasan) hasanah, yaitu dalam firman Allah Swt.:

")Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik" (QS. An-nahl [16]: 125

3. Metode Mujadalah (Berdebat)

Mujadalah, menurut bahasa, adalah jadalahu mujahadalatan wa'jadalan, yang bermakna naqashahu wa khashamahu (ia berdebat dan bertengkar dengannya). Sedangkan al- jadalah bermakna permusuhan sengit dalam perdebatan, mengalahkan musuhnya, dan ia sangat memusuhinya.

Beberapa urgensi metode berdebat dapat menyerukan dakwah menuju jalan Allah Swt.

dapat dilihat dari hal-hal berikut ini:

a. Berdebat merupakan tabiat yang melekat pada diri seseorang.

b. Allah Swt. telah memerintahkan metode berdebat dengan cara yang baik (QS. an

Nahi [16]: 125 dan QS. al-Ankabuut [29]: 46).

C. Seluruh nabi yang diutus oleh Allah Swt. menggunakan metode berdebat dengan

cara yang baik (QS. Huud [11]: 32).

4. Strategi al-Qudwatul Hasanah

Al-qudwah dan al-quduwah, menurut bahasa, bermakna al- uswah (keteladanan). Dalam hal ini, istilah al-qudwah ditambah al-hasanah (yang baik) untuk membedakan dengan al-qudwatus sayyiah (keteladanan yang buruk). Sebab, seseorang harus menjadi teladan yang baik bagi orang lain. Mengenai hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits:

"Barang siapa memulai mengerjakan kebaikan dalam Islam maka ia memperoleh pahalanya dan pahala-pahala orang yang mengerjakan kebaikan itu setelahnya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Barang siapa memulai mengerjakan keburukan dalam Islam maka ia memperoleh dosanya dan dosa-dosa orang-orang yang mengerjakan keburukan itu setelahnya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun." (HR. Muslim).

3. Teknik penyampaian pesan dalam dakwah

message, media dakwah dan efek, berupa perubahan keyakinan, sikap dan perilaku mad'u sesuai dengan tuntutan Islam sebagaimana yang didakwahkan. Begitu pula penyampaian ajaran agama pada agama-agama selain Islam dengan menggunakan komunikasi.

Berkaitan dengan pertimbangan aspek psikologis dan sosiologis ini, maka strategi komunikasi dalam mengelola toleransi beragama yang disampaikan oleh tokoh pendidik lintas agama untuk menyampaikan ajarannya melalui dakwah (dalam Islam) maupun melalui pendidikan maka yang sesuai dan tepat adalah dilakukan dengan menggunakan cara persuasif. Cara persuasif akan memungkinkan penyampaian ajaran atau dakwah (dalam Islam) dan pendidikan menjadi tidak kering dan tidak impersonal karena berpijak dari kondisi mad'u serta menggunakan prinsip-prinsip dan teknik- teknik komunikasi yang efektif selain mengikuti pentunjuk yang digariskan oleh ajaran agama dan berlandaskan pada realitas sosial yang mengelilingi."

4. Ayat dan hadist tentang strategi dakwah

Ayat al-quran

125. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk

Hadist

"Hai manusia, sembahlah Rabbmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 21). Ini adalah perintah pertama dalam Al-Qur'an, perintahnya adalah untuk mentauhidkan dan beribadah pada Allah semata.

definisi strategi dakwah, menekankan pentingnya berbagai metode dalam menyampaikan pesan secara efektif. Hal ini menyoroti hakikat dakwah sebagai sarana untuk membimbing individu atau masyarakat menuju pemahaman. keyakinan, dan pengamalan Islam sebagai pedoman hidup. Strategi dakwah mengeksplorasi berbagai strategi seperti Hikmah, Mau'izhah Hasanah, Mujadalah, dan al-Qudwatul Hasanah, yang masing-masing memainkan peran penting dalam menyampaikan pesan Islam. Selain itu, buku ini juga menyentuh pentingnya. teknik komunikasi dalam meningkatkan toleransi beragama dan penggunaan metode persuasif untuk memastikan penyampaian ajaran dan dakwah yang efektif. Terakhir, merujuk pada ayat Alquran dan Hadits yang menekankan pentingnya beribadah dan menaati Allah sebagai tujuan akhir dakwah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun