Mohon tunggu...
Mega Rosita Manalu
Mega Rosita Manalu Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Lampung

Halo. Saya adalah mahasiswa jurusan Ilmu Administrasi Negara dari Universitas Lampung👋

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Inovasi Kampung Nelayan Modern (KALAMO) di Pulau Pasaran, Lampung

21 Desember 2024   16:23 Diperbarui: 21 Desember 2024   16:23 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN

Indonesia memiliki laut yang beragam dan kaya akan potensi untuk dimanfaatkan, sehingga potensi tersebut dapat digunakan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat nelayan. Dengan luas perairan mencapai 5,8 juta km dan garis pantai terpanjang di dunia, Indonesia memiliki sumber daya kelautan yang melimpah, termasuk berbagai jenis ikan, udang, dan hasil laut lainnya yang dapat dieksplorasi lebih lanjut. Salah satu contoh lokasi yang berpotensi besar dalam menggalinya adalah Pulau Pasaran di Lampung, yang dikenal sebagai sentra pengolahan ikan teri. Untuk memanfaatkan potensi ini, pemerintah Indonesia harus mengelolanya agar sumber daya tersebut dapat digunakan untuk kesejahteraan masyarakat, yang dapat diimplementasikan melalui pembentukan program inovasi. Dengan adanya inovasi dan investasi yang tepat, seperti Program Kampung Nelayan Maju (KALAJU), pemerintah berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat nelayan melalui pengembangan infrastruktur dan peningkatan kapasitas produksi. Dalam hal ini, Program (KALAJU) menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan kampung nelayan yang tertata, maju, bersih, sehat, dan nyaman. Program ini dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup serta produktivitas usaha nelayan dan keluarganya dengan memberikan akses terhadap pelatihan, teknologi modern, dan fasilitas yang memadai.
Melalui implementasi (KALAJU), diharapkan masyarakat nelayan tidak hanya dapat meningkatkan hasil tangkapan mereka tetapi juga mengolah produk perikanan dengan lebih baik sehingga memiliki nilai tambah yang lebih tinggi. Dengan demikian, program ini tidak hanya akan memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat nelayan tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan sumber daya kelautan di Indonesia.

Seiring berkembangnya inovasi dalam Program Kampung Nelayan Maju (KALAJU) yang digagas oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), upaya untuk mentransformasi komunitas nelayan tradisional menjadi lebih modern dan produktif semakin nyata. Salah satu contoh konkret dari inisiatif ini adalah Program Kampung Nelayan Modern (Kalamo) yang diresmikan di Pulau Pasaran, Lampung, pada 7 Februari 2024. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat nelayan dengan menyediakan fasilitas yang mendukung pengolahan ikan, khususnya ikan teri, serta menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman bagi para nelayan dan keluarganya. Dengan diubahnya wajah Pulau Pasaran menjadi Kampung Nelayan Modern kini memiliki sejumlah fasilitas yang memadai dalam mendukung pengolahan ikan teri. Tak hanya itu, terdapat juga sentra kuliner yang diharapkan bisa menumbuhkan perekonomian baru bagi masyarakat di Pulau Pasaran. Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistyo mengatakan, di Indonesia saat ini baru ada dua Kampung Nelayan Modern (Kalamo). Di mana yang pertama diresmikan berada di Kabupaten Biak Numfor, Papua dan yang kedua Kampung Nelayan Modern di Pulau Pasaran, Bandar Lampung. 

Terwujudnya Kalamo Pulau Pasaran yang prosesnya memakan waktu 1,5 tahun ini, kata Budi Sulistyo, merupakan hasil koordinasi dan kolaborasi yang baik antara KKP, Komisi IV DPR RI dan Pemerintah Provinsi Lampung. Dirjen PDSPKP KKP berharap agar pengelola menjaga, memelihara dan memanfaatkan berbagai fasilitas ini dengan baik untuk menumbuhkan perekonomian, khususnya di kawasan pulau pasaran. Budi Sulistiyo juga berharap agar produk teri pulau pasaran bisa mendunia dan dikenal sebagai produk asli Lampung. 

METODE

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan suatu penelitian, karena pada dasarnya metode penelitan merupakan cara yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono 2017:2 dalam Nursanjaya,2021). Metode penelitian berisi tentang langkah -- langkah yang dimiliki dan harus dilakukan oleh peneliti dalam pengumpulan sebuah data serta melakukan investigasi pada data yang telah didapatkan. Selain itu juga peneliti harus mengikuti pedoman sesuai dengan metode penelitian yang telah di tentukan agar data yang didapatkan bersifat akurat sehingga menghasilkan jurnal yang objektif dan maksimal. Terdapat definisi dari para ahli mengenai penelitian kualitatif, yaitu Bogdad dan Taylor (Nursanjaya,132:2021) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata -- kata tertulis atau lisan dari orang -- orang dan perilaku yang diamati atau yang akan dijadikan objek. Selain itu menurut Kirk dan Miller (1986:9), menjelaskan bahwa penelitian kualitatif merupakan adanya tradisi atau kebisaan tertentu dalam susunan ilmu pengetahuan sosial yang bersifat lebih kearah fundamental untuk dapat bergantung pada hal -- hal yang berhubungan dengan pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan kepada orang -- orang tersebut dalam bentuk bahasa dan gaya peristilahannya (Nursanjaya,132:2021). Dengan demikian dari masing -- masing definisi yang dijelaskan oleh para ahli mengenai penelitian kualitatif, dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu jenis penelitian dalam ilmu pengetahuan sosial yang menggunakan pandangan kesuaian alamiahnya fenomena, berdasarkan dari teori pokok fenomenologis dalam penelitian mengenai masalah sosial di suatu kawasan dari segi latar dan pandangan objek yang diteliti dengan sifat. Dan biasanya, penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif lebih memusatkan perhatian pada pemahan secara mendalam dengan menggunakan penggambaran kepada suatu fenomena yang diteliti daripada melihat permasalahan untuk kepentingan generalisasi. Sehingga dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif, peneliti akan mengetahui gambaran Program Kampung Nelayan Modern (Kalamo) di Pulau Pasaran, Lampung. 

Untuk memperoleh data yang lebih jelas dari masalah yang ada di jurnal ini maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif. Dalam jenis penelitian kualitatif pendekatan deskriptif mampu menggambarkan dan mengiterpretasi yang berikatan dengan objek yang diteliti sesuai dengan kenyataanya tanpa mengurangi atau melebihkan. Menurut I Made Winartha 2006:155 dalam (Mulia Z,2022) metode analisis deskriptif kualitatif adalah menganalisis, menggambarkan, dan meringkas berbagai kondisi, situasi dari berbagai data yang dikumpulkan berupa hasil wawancara atau pengematan mengenai masalah yang diteliti yang terjadi di lapangan. Setelah menentukan metode penelitian dan pendekatan yang akan digunakan, maka peneliti juga harus menetapkan teknik pengambilan data yang akan digunakan. Karena pada dasarnya teknik pengambilan data tergolong sebagai hal yang paling strategis pada penelitian. Jika peneliti tidak menggunakan teknik pengambilan data, maka peneliti tidak dapat memperoleh data yang dapat menjelaskan masalah penelitian dan menjawab penelitian tersebut. Menurut Sugiyono, teknik pengambilan data adalah suatu langkah yang strategis di dalam penelitian, hal ini didasarkan dari tujuan penelitian yaitu mendapatkan data yang sifatnya akurat, sehingga tanpa adanya teknik pengambilan data peneliti tidak akan memperoleh data yang akan dibutuhkan sesuai dengan standar yang diinginkan dan disesuaikan dalam konteks bahasan penelitian. Oleh karnanya, peneliti menggunakan teknik pengambilan data sebagai berikut: 

a. Wawancara 

Menurut Sugiyono, wawancara adalah salah satu teknik di dalam pengambilan data yang sifatnya mengadakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi, sekaligus mendapatkan informasi yang di desain melalui tanya jawab, sehingga nantinya dapat disimpulkan makna dalam suatu topik sesuai dengan pokok bahasan penelitian. Dari pengertian tersebut, maka peneliti menggunakan teknik wawancara agar nantinya pertukaran informasi sesuai dengan apa yang diharapkan untuk menjawab dari permasalahan penelitian ini. Selain itu juga, teknik wawancara digunakan agar informasi yang ada bersifat akurat karena langsung dari informan yang merasakannya, sehingga pada akhirnya penelitian ini dapat terjawab dan terselesaikan. 

b. Observasi 

Menurut Hardani,2020:124 dalam (Nova Ariyantiari 2022). observasi adalah teknik pengambilan data yang biasanya dilakukan dengan cara mengamati aktivitas atau objek yang sedang berlangsung. Nantinya, pada teknik ini peneliti akan melakukan pengamatan sehingga dapat menggambarkan data yang diperlukan dalam penelitian. Selain itu, dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa peneliti akan menggunakan indra penglihatan yang bertujuan untuk melihat kejadian yang sedang berlangsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun