Mohon tunggu...
megarkpp
megarkpp Mohon Tunggu... Freelancer - Dosen/Asisten Peneliti

Dosen STEBI Bina Essa Kab. Bandung Barat & Asisten Peneliti

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Umat Muslim Underdeveloped?

20 Oktober 2020   18:30 Diperbarui: 20 Oktober 2020   18:32 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Underdeveloped, adalah satu kata yang pada umumnya bersandingan dengan kategori negara. Pengertiannya sendiri menurut Celso (1964) adalah negara yang masih terjadi ketidakseimbangan antara jumlah faktor produksi yang dimiliki dengan teknologi yang mereka kuasai, sehingga penggunaan modal dan tenaga kerja secara penuh belum tercapai. Sedangkan kategori negara underdeveloped menurut Todaro adalah:

1. Low levels of living, yang ditandai dengan pendapatan rendah serta tingkat kesehatan yang buruk;

2. Rendahnya produktivitas;

3. Tingginya pengangguran dan setengah pengangguran tinggi, serta meningkat;

4. Ketergantungan pada produksi pertanian dan ekspor prodk primer;

5. Prevalensi pasar yang tidak sempurna serta informasi yang terbatas;

6. Dominasi ketergantungan dan kerentanan dalam hubungan internasional.

Berdasarkan data dari United Nations Development Program (2018), beberapa negara yang berpenduduk mayoritas beragama Islam berada pada peringkat middle human development sedangkan Indonesia berada dalam kategori high human development dengan skor HDI 2018 sebesar 0.707. Walaupun demikian, dapat diartikan bahwa negara Muslim masih berada dalam kategori terbelakang. 

Apabila melihat sisi historis, pada masa khalifah Harun Al Rasyid merupakan peradaban tertinggi karena pada saat itu masyarakat Muslim memimpin dunia sains, filsafat, dan budaya. Kemajuan tersebut didukung dengan kebijakan pemerintah yang menerapkan prinsip Islam. Era Islamic Golden Age ini bertahan dari tahun 750 hingga 950. Selama periode tersebut, Islam tidak hanya menjadi agama namun di praktikan dalam segala aspek kehidupan. 

Namun seiring berjalannya waktu dan pada masa tersebut bangsa Eropa sudah mulai mempengaruhi budaya, politik bahkan bidang ekonomi sehingga membuat umat Muslim mulai tidak mengimplementasikan ajaran Islam. Selain itu, terdapat faktor internal yang melanda kekhalifahan Abbasiyah yang berlanjut pada periode Ottoman. Maka dari itu, kejayaan Islam gagal untuk dipertahankan sehingga bangsa Eropa atau era kolonialisme mulai bergerilya.

Kemudian bangsa Eropa melakukan ekspansi ke beberapa wilayah lain seperti Asia dan Afrika untuk memperluas perdagangan, khususnya sektor manufaktur serta membuat pasar baru. Tetapi, era kolonialisme tersebut menguras segala sumber daya yang dimiliki wilayah yang mereka datangi dan meninggalkan berbagai kerugian seperti kemiskinan, malnutrisi, penyakit, eksploitasi ekonomi, kerugian politik dan mulai mempengaruhi sistem ekonomi. 

Terdapat beberapa temuan yang telah dilakukan sebelumnya terkait pertanyaan topik ini, salah satunya adalah temuan dari Kuran (2004). Daalam tulisannya beliau menyatakan bahwa dunia Muslim gagal mengembangkan pemerintahan yang kuat dan menilai bahwa hukum Islam merupakan penghalang bagi pembangunan ekonomi. Berbeda dengan bangsa Eropa pada masa itu yang sudah mulai beralih ke era industri dan modernisasi yang mendukung perkembangan bangsanya. 

Sedangkan menurut Chapra (2008), penyebab kemunduran umat Muslim dimulai dari masalah politik yang secara bertahap mempengaruhi semua aspek kehidupan termasuk ekonomi sehingga dunia Islam mulai mengalami kemunduran. Kemudian, terjadi masalah dalam pemerintahan negara Islam seperti non-transparansi, korupsi, penyalahgunaan dana publik dan ketidakadilan. Selain itu, adanya pengabaian nilai-nilai Islam dalam bidang politik dapat menimbulkan perbedaan pendapat yang akhirnya menyebabkan fiqh tidak berkembang mengikuti zaman dan menghambat dinamisme umat Muslim.

Menurut Azeem Ibrahim (2016) dalam tulisannya menyebtkan bahwa keterbelakangan umat Muslim bukan hanya karena sejarah kolonialisme yang terjadi ratusan abad yang lalu. Zaman telah berubah dan permasalahan yang terjadi di dunia Muslim kini adalah korupsi, serta masyarakat yang lamban dan pasif. Sedangkan dalam membangun sebuah negara perlu kerja keras, dedikasi, integritas dan komitmen yang tinggi. 

Oleh karena itu, jika melihat sisi historis dari masa kejayaan hingga kolonialisme ternyata berpengaruh besar terhadap umat Muslim. Namun, zaman telah berubah dan tidak bisa kita menyalahkan sejarah kolonialisme yang sudah terjadi ratusan tahun lalu. Maka, jawaban dari mengapa umat Muslim underdeveloped terletak pada sumber daya manusia dalam negara Islam tersebut. 

Referensi:

  • Shahid, Seema dan Mustapha, 2012. The Political Economy and the Perennial Underdeveelopment of the Muslim World. JEBO-Aston Islamic Finance Conference, Birmingham
  • Siti Aisyah, 2017. Why Muslim Countries Underdeveloped?. Al Iktisab: Journal of Islamic Economic Law, 21-35
  • Dr. Azeem Ibrahim, 2016.  Why are Muslim Countries Poor
  • Yusuf Sidani, 2017. Does Islam Impede Development? A Critical Analysis. Journal of Islamic Accounting and Business Research, Vol. 10. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun