Mohon tunggu...
megarini eka parmawati
megarini eka parmawati Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

seorang guru sekolah dasar yang mempunyai hobi membaca buku, mengerjai teman dan humor.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Mimpi

14 Mei 2023   20:46 Diperbarui: 14 Mei 2023   20:49 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

‘MIMPI”

Mungkin dari sebagian orang menganggap mimpi itu hanya bunga tidur.  Tapi tidak denganku.  Mimpi menurutku sebuah gambaran dari kenyataan yang akan terjadi.  Namun, tidak semua mimpi itu menjadi nyata, hanya yang kita yakini saja yang akan menjadi nyata.

Kisahku ini, mungkin bisa menjadi pembuktian bahwa tidak selamanya mimpi itu sekedar bunga tidur.

Aku, Megarini Eka Parmawati, seorang perempuan yang lahir dan dibesarkan di bagian selatan Kota Gudeg.  Ya…Yogyakarta.  Aku lahir dari rahim seorang perempuan asli Kabupaten Bantul.  Aku lahir tanggal 4 Juni 1988, terbilang muda ya tidak, terbilang tua yang menginjak.

Saat ini aku bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara, tepatnya di Kabupaten Banyumas.  Kalian pasti bertanya “kog bisa?”  hahaha.  Inilah salah satu mimpiku yang terwujud.  Alhamdulilah tak hentinya ak bersyukur atas semua rejeki ini.

Balik lagi…

Aku dibesarkan dengan kasih sayang yang full dari kedua orang tuaku, ibuku dan bapakku.  Ibuku berdagang sembako di suatu kios di Pasar Gading saat itu, dan Bapakku bekerja di sebuah Perusahaan Perdagangan Indonesia. 

Dan inilah kisahku… diambil yang baik-baik saja ya sahabat…yang kurang baik atau tidak baik buatlah sebagai pembelajaran saja, tidak perlu ditiru

BAB 1

Teringat saat aku berumur sekitar 4-5 tahun ak sekolah di suatu Taman Kanak-Kanak di dekat rumahku, TK pertiwi.  Ketika itu aku selalu diantar Bapak dan dijemput Mbah Kakungku.  Masih teringat jelas saat menjemputku Mbah selalu mengendarai sepeda onta (sebutannya saat itu ganti bajupun sama Mbah, bahkan makan pun disuapin Mbah…hal yang paling aku ingat ketika bersama Mbah adalah saat beliau mensliting bajuku, kulit punggungku sampai luka karena terkena risleting itu.  Hahaha. Konyol memang, tapi entah itu salah satu hal yang hingga saat ini detik ini ak pasti mengingatnya.  Menggembala kambing bersama Mbah juga kegiatan yang rutin aku lalukan.

Dulu…ak memang sedikit tomboy, karena saudara dekat rumahku semuanya laki-laki, ada sih yang perempuan, tapi malah tidak terlalu dekat.  Yang aku inget ada Mas Yoga, Mas Fajar,Mas Roni, Mas Ari, dan siapa lagi ya…aku lupa.  Heheehe.

Oh iya, aku sekolah di TK Pertiwi 62, sahabat kecilku pun masih dekat hingga sekarang kami sudah nikah dan punya anak.  Ada 2 sahabat yang aku ingat yaitu Mba Dhita dan Elika.  Mba Dhita…iya namanya Pradhipta Septi Hapsari, aku ingat sekali karena kami selama 11 tahun sekolah bersama dari TK hingga SMP, ketika SMA pun kami pilih SMA yang sama, namun, sekali lagi ada mimpi yang tidak menjadi nyata.  Setelah lulus SMA, oh ya…aku dulu mendaftar di SMA 7 Yogyakarta, tapi tidak diterima, makanya aku didaftarkan Bapakku di salah satu SMA di sebelah timur SMA 7 Yogyakarta, ya…SMA PIRI 2 Yogyakarta.

Aku dan Mba Dhita TK-SMP sama, yaitu TK udah tau ya,,,,nah SD nya dulu SD N Jetis sekarang SDN Bangunharjo,  di SD itu ya tetep ak sahabatan sama Mba Dhita dari kelas 1 hingga kelas 6, duduknya pun semeja terus…hihihi..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun