Mengelola Keuangan dengan Prinsip Syariah : Budayakan Infaq dan Sedekah agar Harta Menjadi Berkah
Mengelola keuangan dengan baik dan benar merupakan pengelolaan yang berlandaskan pada prinsip-prinsip Syariah. Islam tidak hanya mengatur tata cara dalam beribadah, tetapi juga memberikan petunjuk yang jelas tentang bagaimana mengelola harta dengan benar agar menjadi berkah. Salah satu prinsip utama dalam mengelola keuangan dengan prinsip syariah adalah dengan rajin berinfaq dan bersedekah.
Sebagai seorang muslim, kita harus menyadari bahwa infaq dan sedekah tidak hanya sekedar kewajiban, tetapi juga merupakan cara untuk membersihkan harta ataupun jiwa serta untuk menjaga keberkahan harta. Dengan memberikan sebagian harta yang kita miliki untuk infaq dan sedekah, itu artinya kita menunjukkan rasa syukur kepada Allah atas rezeki yang diberikan, serta membantu orang lain yang membutuhkan.
Rasulullah SAW juga bersabda, "Tidaklah harta itu berkurang karena bersedekah." (HR. Muslim). Hal ini menunjukkan bahwa dengan rajin berinfaq dan bersedekah, Allah akan melipatgandakan rezeki yang diberikan.
Berinfaq dan bersedekah tidak akan menjadikan harta kita berkurang dan jatuh miskin. Justru malah sebaliknya, di kehidupan ini banyak sekali orang menjadi sukses dan kaya karena rajin infaq dan sedekah.
Mengutip dari laman web iNews.IDÂ yang menceritakan "Kisah Pengusaha Sukses karena Rajin Bersedekah, dari Utang Miliaran Jadi Punya Aset Triliunan".Â
Salah satu pengusaha sukses yang rajin bersedekah ini adalah Heppy Trenggono. Heppy adalah founder dan CEO United Balimuda Group. Dia juga Presiden Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) dan penggagas Gerakan Beli Indonesia (SD).
Sebagai seorang pengusaha, dia dikenal sebagai sosok yang rajin bersedekah. Bahkan, sampai sekarang, dia masih sering memberikan sarapan kepada para masyarakat tidak mampu atau fakir miskin. Dia meyakini berbagi dengan sesama akan membawa manfaat yang baik untuknya. "Ada satu hadist Rasulullah yang mengatakan, jika kamu melakukan keburukan maka tutupi keburukan itu dengan kebaikan sebanyak-banyaknya karena kebaikan ini menjadi semacam insurance. Sama seperti orang bersedekah, orang yang bersedekah tidak akan miskin," katanya, dikutip dari YouTube Business Inspiration TV.
"Menurut saya, sedekah menjadi salah satu mentalitas, salah satu karakter, salah satu cara bermain yang harus dimiliki oleh semua pengusaha," imbuhnya. Bahkan, perusahaan miliknya pun menerapkan prinsip Inspiring and Giving the World. Heppy juga selalu memberikan motivasi dan teladan kepada para karyawannya.
Kisah tersebut merupakan gambaran nyata bahwa Allah akan selalu memberikan keberkahan harta kepada hamba-Nya yang membelanjakan harta di jalan allah.
Allah SWT memuji orang yang mengeluarkan hartanya untuk kebaikan, kemudian tidak menyebutkan pemberiannya dan tidak menyakiti perasaan penerimanya setelahnya, seperti menyebutkan jumlah yang diberikan atau berperilaku buruk dengan perkataan dan perbuatan. Orang yang mempunyai sifat-sifat tersebut akan mendapatkan pahala dari Allah. Tidak ada rasa takut bagi mereka di hari kiamat, dan tidak pula mereka bersedih dengan kemilau dunia yang terlewat (Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah).
Membelanjakan harta untuk kegiatan yang membawa keabaikan dan keberkahan sangat dianjurkan. Keberkahan harta juga terletak pada kemana harta itu digunakan. Hal ini Allah Jelaskan didalam QS Al-Baqarah (2): 265Â :Â
Artinya : "Dan perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya untuk mencari rida Allah dan untuk memperteguh jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buah-buahan dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka embun (pun memadai). Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.."Â
Namun, kita juga harus tetap ingat. Dalam bersedekah dan berinfaq kita harus meniatkannya semata-mata untuk mencari Ridha Allah . Niat karena Allah dan sekaligus menggunakannya sebagai sarana atau tiket untuk mencapai Jannah. Nabi Muhammad SAW juga banyak menekankan tentang pentingnya membelanjakan uang yang dimiliki dengan baik.Â
Sebab, Allah tidak melihat seberapa banyak nominal harta yang kita sedekahkan, tetapi Allah melihat niat dan keikhlasan. Dalam konteks Islam, harus dimulai dengan niat beribadah (ibadah), untuk ridha Allah SWT dengan menafkahkan atau menginfaq kan harta karena Allah. Sebagaimana tercantum dalam QS Al-Baqarah (2): 262:
Artinya : Â "Orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang dia infakkan itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti, mereka memperoleh pahal di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati."
Allah SWT tidak pernah memberatkan hamba-Nya dengan segala perintah-Nya, saat kita belum memiliki cukup harta untuk berinfaq dan bersedekah, maka kita dapat melalukan sedekah itu dengan tersenyum kepada saudara kita, hal itu sangat mudah bukan? Ya, selain mudah tersenyum kepada saudara juga bernilai pahala. Â Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
Â
Artinya: "Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah bagimu" (Sahih, HR Tirmidzi no 1956).
 Dengan mengamalkan infaq dan sedekah sesuai dengan kemampuan, kita dapat menjadi lebih baik dalam mengelola keuangan dan memperoleh keberkahan dalam hidup. Semoga artikel ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi kita semua untuk terus beramal dan senantiasa mengerjakan kebaikan. Aamiin.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H