ARTIKEL INI DIBUAT SEBAGAI BENTUK PENGABDIAN MAHASISWA KEPADA MASYARAKAT DI YAYASAN IRTIQO KEBAJIKAN
KETUA KELOMPOK : MEGA NUR OKTAVIANI (191011200888)
ANGGOTA KELOMPOK : 1. ELFITA RIYANI (191011200837)
                         2. NIA SARI (191011200852)
                         3. RUKIYANTI (191011200889)
BAB I PENDAHULUAN
Â
1.1 LATAR BELAKANG
      Hidroponik merupakan salah satu cara untuk bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan jenis mineral bernutrisi atau bahan-bahan yang lainnya. Bahan yang dipakai sebagai pengganti media tanah harus mengandung unsur hara seperti, mineral, pasir, serbuk kayu, dan lain sebagainya. Jenis tanaman yang biasanya digunakan dalam proses hidroponik yaitu sayuran seperti  packcoy, bayam, bayam merah, sawi, kangkung, tomat, strowberry, dan lain sebagainya. Ada beberapa keuntungan yang didapat kan dari hidroponik ini yaitu antara lain ramah lingkungan, karena hidroponik ini tidak menggunakan media tanah sehingga tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat merusak tanah. Penanaman sayur yang dilakukan melalui media hidroponik dapat menghasilkan nilai tambahan ekonomis dan Peningkatan kesadaran masyarakat sekitar terhadap vegetarian dalam mengatasi pemanasan global, Sehingga prospek dari tanaman hidroponik masih potensial untuk dikembangkan.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
      Ketersediaan lahan tanah untuk pertanian pada era saat ini semakin sempit, khususnya di daerah perkotaan. Selain karena masalah lahan pertanian, masih banyak yang menjadi konversi lahan pertanian menjadi perumahan dan pabrik industri di daerah yang potensial. Dan maraknya pencemaran lingkungan yang disebabkan karena pestisida dari hasil pertanian dan limbah rumah tangga juga menjadi salah satu penyebab lingkungan didaerah perkotaan saat ini menjadi bertambah buruk. Kebutuhan akan sayuran organik pada masyarakat sangatlah meningkan dengan adanya masalah-masalah tersebut ditambah  lagi dengan belum memadainya metode pertanian tradisional dalam memanfaatkan energi matahari
Â
1.3 TUJUAN PROGRAM
- Untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatkan lahan di rumah warga yang terbatas untuk kegiatan menanam sayuran menggunakan media hidroponik ?Â
- Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan hidroponik dari awal proses pembibitan tanaman hidroponik sampai dengan sayuran yang segar, sehat dan berkualitas dihasilkan?
- Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat sekitar terhadap budidaya hidroponik dapat meningkatkan perekonomian keluarga dan ilmu kewirausahaan?
- Untuk mengetahui tata cara budidaya hidroponik kepada masyarakat sekitar dalam mengatasi masalah keterbatasan lahan?
1.4 MANFAAT PROGRAM
         Program pengabdian kepada masyarakat ini merupakan suatu hasil nyata dalam menghadirkan teknik pertanian saat ini dengan menggunakan lahan sempit di wilayah perkotaan dalam mengurangi penggunaan pestisida, memanfaatkan limbah rumah tangga untuk kegiatan pertanian dan menggunakan teknik pertanian yang menjadi strategi di dalam pedesaan yang sukses dan efektif dengan tinggi daya kreasi yang tinggi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Â
2.1. PENGERTIAN HIDROPONIK
      Hidroponik merupakan metode pengembangan hasil tanpa menggunakan media tanah dan diganti dengan menggunakan berbagai jenis mineral bergizi atau bahan yang berbeda. Membangun pemanfaatan media budidaya bisa menjadi pesat, karena budidaya hidroponik sendiri memiliki banyak sekali cara untuk membuat sayuran alami. Keuntungan utama dalam membudidayakan sayuran dengan menggunakan media tanam hidroponik ini adalah sayuran akan benar-benar higienis dalam berkembang dan menghasilkan lebih baik dibandingkan dengan menggunakan media tanam yang umumnya menggunakan media tanah. Keuntungan selanjutnya adalah perawatan lebih layak menggunakan media budidaya hidroponik. Dalam media hidroponik tidak menggunakan pestisida yang akan berpengaruh pada tanaman serta tanaman yang mati akan lebih mudah digantikan dengan tanaman baru. Masyarakat sekitar Yayasan dapat secara keseluruhan memiliki tingkat efisiensi yang rendah. Metode budidaya hidroponik ini diterapkan pada kelompok masyarakat binaan dengan tujuan agar strategi ini dapat diterapkan secara mandiri oleh masyarakat sekitar dan dapat mengurangi tingkat pencemaran global yang ditimbulkan oleh lingkungan sekitar
- Manfaat penerapan hidroponik
- Hasil dan kualitas tanaman lebih higienis
- Dapat menghemat waktu dalam menanam sayuran organik
- Lebih terbebas dari hama dan penyakit
- Penggunaan air dan pupuk lebih hemat
- Dapat untuk mengatasi masalah tanah
- Dapat untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan
Â
- Manfaat hidroponik dalam Produksi Sayuran dan Buah
- Hasil dan kualitas sayuran atau buahlebih higienis
- Tidak tercampur dengan pestisida, hama, limbah, dan kotoran
- Hasil panen sayuran atau buah yang bisa ditentukan kapan saja tidak terganggu karena cuaca atau musim
- Penggunaan lahan lebih efisien.
- Harga jual lebih tinggi
Kelebihan dan Kekurangan Hidroponik
- Kelebihan bercocok tanam menggunakan media hidroponik
- Dapat dilakukan di lahan yang kecil dan terbatas
- Tanaman terbebas dari petisida dan hama
- Perawatan tanaman sangat mudah dan dapat terjaga dengan baik
- Dapat menghemat air karena tanaman tidak perlu di siram setiap hari
- Tanaman tumbuh lebih cepat karena diberikan jenis mineral bernutrisi
- Produksi tanaman lebih tinggi dibanding dengan menggunakan media tanam tanah biasa
- Efisien dalam teknis perawatan dan peralatan yang digunakan
- Kualitas tanaman yang dihasilkan lebih bagus dan higienis
- Kekurangan bercocok tanam menggunakan media hidroponik :
- Tidak menghemat listrik karena harus menggunakan pompa air untuk mengaliri air nutrisi ke tanaman selama 24 jam
- Tanaman akan mudah mati jika tidak terkontrol dengan baik
- Membutuhkan dana yang cukup besar untuk membuat hidroponik
- Harus terhindar dari air hujan
- Nutrisi yang diberikan harus pas ukuran tidak boleh lebih atau kurang
- Harus mempunyai pengetahuan lebih terhadap tanaman hidroponik
2.2 BAHAN DAN ALAT YANG DIBUTUHKAN :
Berikut terdapat bahan dan alat yang digunakan dalam budidaya tanaman bayam dengan menggunakan media hidroponik antara lain sebagai berikut :
Bahan :
- Benih Kangkung dan Bayam : 2
- Nutrisi AB Â MIX Daun
- Air Bersih
Alat   :
- Wadah/Ember
- Nampan Semai
- Rockwool
- Cutter
- Tusuk Gigi
- Net Pot
- Kain Flanel sebagai sumbu
- Gelas Ukur
2.3. TAHAPAN PELAKSANAAN PEMBUATAN HIDROPONIK
Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan praktikum ini meliputi bebera kegiatan berikut :
- Penyemaian
- Pemindahan
- Pemberian Nutrisi
- Perawatan
- Panen
- Pasca Panen
- Penjualan
Â
Langkah-Langkah Menanam Hidroponik:
Langkah ke-1: PenyemaianÂ
Alat dan Bahan:
Namapan Semai
Rockwool
Benih/ Bibit (Kangkung)
Cutter
Tusuk Gigi
Air Bersih
Cara Penyemaian
- Potong Rockwool ukuran 2 cm x 2 cm (Potong dadu)
- Basahi rockwool dengan air secara perlahan dan jangan terlau basah atau lembab.
- Lubangi rockwool dengan tusuk gigi sampai ujung lancipnya saja.
- Kemudian masukan benih/bibit
      Perbedaan benih yaitu:
      Benih/bibit berdaun lebar:
       1 Rockwool -- 1 Lubang -- 1 Benih
      Benih/bibit berdaun tidak lebar:
       1 Rockwool -- 3-5 Lubang -- masing-masing lubang 1 Benih.
- Dalam benih atau bibit terdapat bagian mata, diletakan dibagian atas, lalu tekan jangan telalu dalam.
- Untuk memasukan biji yang kecil seperti bibit bayam menggunakan tusuk gigi yang dibasahi dengan air.
- Tutup dengan plastik gelap dan disimpan ditempat gelap tunggu selama 24jam.
- Sprout (Benih yang pecah) dijemur dari jam 07-10 WIB. Jangan terlalu panas.
- Waktu jemur 4-7 hari sampai keluar daun bercabang 2
- Selama penjemuran disimpan ditempat biasa.
Langkah ke-2 dan 3: Pemindahan Dan Pemberian Nutrisi
Alat dan Bahan:
Semaian yang sudah tumbuh daun bercabang
Netpot uk. 5 cm
Kain flanel uk. 2 cm
Nutrisi AB Mix
Geklas ukur
Â
Cara Pemindahan Dan Pemberian Nutrisi
- Tuangkan air ke dalam wadah, sebanyak 4-6 liter/sesuai wadah atau batas air jangan sampai mengenai netpot.
- Masukan kain flanel ke netpot (seperti sumbu)
- Kemudian masukan semaian ke netpot, pastikan rockwool menempel ke kain flanel.
- Pemberian Nutrisi, Rumusnya = 1 : 5 : 5 /liter
      Artinya:
      1 Liter air + Nutrisi A, 5 mil + Nutrisi B, 5 mil
       Jika:
      6 Liter air + Nutrisi A, 30 mil + Nutrisi B, 30 mil
- Aduk berlawanan dengan jarum jam.'
- Kemudian cek suhu air dan nutrisi apakah sudah pas atau belum dengan menggunakan PH meter dan alat TDS yang berfungsi untuk mengecek nutrisi yang terlarut didala air satuan PPM.
- Jika PPM kurang tambahkan Nutrisi, jika PPM lebih tambahkan air
Langkah ke-4: Perawatan
- Perhatikan atau lihat kondisi air, air tidak boleh samapai habis.
- Perhatikan Nutrisinya
- Perhatikan PPM
Langkah ke-5: Panen
      Cara menanam bayam yang paling efektif menggunakan media tanam hidroponik adalah dengan mencabut semua bagian tanaman dengan cara memetik tanaman yang sudah optimal. Tanaman yang masih terlihat kecil masih bisa di berikan kesempatan untuk menjadi lebih besar dengan cara menambah waktu penanaman kembali. Pengambilan pertama tanaman yang sudah optimal dilakukan sejak umur tanaman 25 hari setelah tanam, kemudian pada saat panen berikutnya dilakukan secara berkala. Tanaman yang berumur 25 hari atau lebih harus dikumpulkan seluruhnya, karena jika melebihi usia panen, maka tanaman akan berkurang atau rendah kualitasnya dan daunnya menjadi kasar serta tanaman memiliki berkembang sehingga tidak optimal
Langkah ke-6 dan 7: Pasca Panen dan Penjualan
      Hal utama yang harus dilakukan pasca panen adalah pengumpulan tanaman yang optimal dan tidak optimal. Pemilahan dilakukan setelah menuai dengan meletakkannya di tempat yang tidak terkena sinar matahari, karena dapat membuat daun menyusut. Kemudian, pada saat itu, tahap selanjutnya adalah penataan. Penataan dilakukan dengan memisahkan bayam yang rusak dan busuk dengan bayam yang baru dan besar. Selain itu juga bayam yang daunnya besar-besar dan yang daunnya kecil-kecil, setelah itu,di ikat besar atau lurus dengan ukuran ibu jari.
Kemudian mencuci tanaman optimal yang sudah dipilih di air mengalir dan bersih, atau air yang terciprat melalui selang atau pancuran. Kemudian, pada saat itu, penekanan dilakukan, untuk menghindari dampak langsung siang hari dan kemudian dapat langsung jual.
Â
2.4 Â MODUL ATAU SISTEM HIDROPONIK
      Teknik budidaya Hidroponik pada umumnya dilakukan dalam skala terbatas untuk kepentingan sampingan antar individu. Dalam memilih jenis tanaman yang akan dikembangkan dalam skala usaha, perlu lebih diperhatikan, karena tidak semua komoditas hasil pertanian bernilai uang.
Ada 3 macam modul/Sistem Hidroponik, yaitu:
1. Sistem DFT
2. Sistem NFT
3. Sistem Wick ( Sistem Sumbu)
Dalam gerakan PMKM ini, kelompok kami memanfaatkan Sistem Wick untuk latihan. Sistem Wick adalah sistem yang paling mudah dari 6 sistem lainnya. Sistem ini merupakan sistem pasif karena tidak ada bagian yang bergerak, yang menyiratkan tidak ada bagian yang bergerak. Susunan nutrisi dibawa ke dalam media pengembangan dari wadah nutrisi dengan menggunakan sumbu, biasanya sumbu yang menggunakan yaitu kain flanel atau jenis bahan lain yang secara efektif menahan air.
- Manfaat Sistem Wick ( Sistem Sumbu) :
- Tanaman bisa mendapatkan persediaan air dan nutrisi secara konsisten atau terus menerus
- biaya perakitan rendah
- Bekerja dengan perawatan tanaman karena tidak harus melakukan penyiraman
- Tidak bergantung pada kekuatan
- Kerugian dari Sistem Wick ( Sistem Sumbu):
- Air dan nutrisi yang diberikan tidak dapat dikembalikan ke tempat penyimpanan sehingga lebih tidak efisien
- Takaran air yang diberikan akan agak sulit diatur
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KesimpulanÂ
- Masyarakat pada umumnya melihat bagaimana memahani secara sederhana dalam menggunakan media budidaya hidroponik untuk di buat di lahan perkarangan yayasan
- Masyarakat di sekitar yayasan bisa memahami cara paling umum untuk membuat tanaman budidaya hidroponik dari pembibitan hingga panen, untuk memberikan hasil tanaman baru, padat dan berkualitas.
-  Masyarakat akan lebih memahami keuntungan yang didapat  dari latihan hidroponik yaitu dapat mengembangkan bisnis mulai dari lahan sempit yang ada di rumah sendiri
- Masyarakat akan mulai sering berpikir tentang kebersihan lingkungan sekitar dan dapat membedakan sampah alam dan anorganik
3.2 SaranÂ
- Teknik budidaya hidroponik juga harus diubah dengan inovasi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
- Bimbingan untuk masyarakat lokal atau masyarakat sekitar dilakukan secara rutin dan berkelanjutan untuk memberikan hasil yang diperluas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H