Diklat Wawasan Kebinekaan Global (WKG) PPG Prajabatan di Kelas Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Negeri Malang.
Â
Sebanyak 23 mahasiswa pendidikan profesi guru (PPG) prajabatan jurusan pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan mengikuti kegiatan seminar wawasan kebangsaan. Kegiatan tersebut diadakan bertujuan untuk agar calon pendidik dapat memahami perbedaan dalam kehidupan secara menyeluruh hingga lingkup global bukan sekadar keberagaman antar suku. Dalam kegiatan tersebut berisi materi-materi yang memperkuat ideologi berbangsa dan bernegara untuk memperkuat rasa nasionalisme serta menjunjung rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
PELAKSANAAN AWAL DAN DESKRIPSI KEGIATAN
Kegiatan WKG yang dilaksanakan tanggal 11 Januari 2024, didampingi dan diberi materi oleh Bapak Meidi Saputra, S.Pd.,M.Pd. selaku dosen mata kuliah pemahaman peserta didik di kelas PPKn pada PPG Prajabatan Gelombnag 1 Universitas Negeri Malang dan Bapak Dr. Nur Wahyu Rochmadi,M.Pd.,M.Si beliau selaku dosen mata kuliah Prinsip pengajaran dan asesmen di kelas PPKn pada PPG Prajabatan Gelombang 1 Universitas Negeri Malang.Â
Kegiatan WKG dilaksanakan mulai pukul 08:00 Wib Kegiatan kuliah Wawasan Kebinekaan Global diawali dengan arahan dari Bapak Meidi Saputra, S.Pd.,M.Pd selaku dosen mata kuliah pemahaman peserta didik di kelas PPKn PPG Prajabatan Gelombang 1 Universitas Negeri Malang, beliau menjelaskan  mengenai pengisian Presensi dan Pre-Test untuk para peserta. Peserta kuliah mengerjakan Pre-Test bersama melalui link yang telah dibagikan oleh admin kelas. Kemudian pemaparan Materi dan Refleksi pada topik 1, 2, dan 3 oleh Bapak Meidi Saputra, S.Pd.,M.Pd. Kemudian masuk kegiatan inti terdapat beberapa sesi atau topik pembahasan dan refleksi bersama setiap topik, masing-masing topik dan refleksi dibahas selama 35 menit.
1. Pada topik pertama membahas tentang dunia yang berwarna, inti dari pembahasan tersebut adalah manusia tercipta dengan keberagaman yang unik. keberagaman tersebut perlu disikapi dengan sikap toleransi yang tinggi.
2. Lanjut pada topik kedua membahas tentang Indonesia yang harmoni, inti dari pembahasan tersebut adalah keberagaman di Indonesia merupakan karunia dari sang pencipta.
3. Pada topik ketiga membahas tentang damai dimulai dari diri, inti dari pembahasan tersebut adalah mengingatkan diri sendiri bahwa setiap diri punya identitas, dan identitas kita yang unik tidak perlu dibandingkan dengan identitas orang lain. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
4. Pada topik keempat membahas tentang sekolahku Bineka, inti dari pembahasan tersebut adalah pembekalan terkait bagaimana menerapkan nilai-nilai toleransi di sekolah atau di kelas dalam bentuk program kebinekaan.
5. Pada topik kelima membahas tentang sekolahku yang damai, inti dari pembahasan tersebut adalah pemahaman kepada peserta akan sekolah yang aman, nyaman, serta apa saja tantangan dan solusinya. Setelah seluruh topik disampaikan pada sesi terakhir mahasiswa diberikan pertanyaan postest untuk mengukur kematangan pemahaman materi WKG.
Kami yang tergabung dalam PPG Prajabatan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan gelombang 1 tahun 2023 memiliki keanekaragam suku, budaya, bahasa, dan keragaman agama yang dipeluk ini menjadikan kami hidup,tumbuh,belajar dan bekerjasama dalam harmoni dalam kebinekaan yang terasa kental. Materi pada topik 1 memiliki tema "Kebinekaan Global" , dimana setiap manusia adalah unik dan spesial, setiap orang terlahir dari asal-usul yang beragam.Â
Keberagaman tersebut dibuktikan melalui tes DNA, dimana dalam diri manusia tidak hanya memiliki 1 jenis gen atau ras keturunan. Hal tersebut dikarenakan asal usul nenek moyang adalah campuran dari berbabagi Ras. Sebagaimana seorang aktivis terkenal Najwa Shihab yang membintangi program Mata Najwa sempat terkejut dengan hasil tes DNA yang membuktikan bahwa gen timur tengah nya adalah sebesar 3,4% sedangkan gen Asia Timur (Tiongkok) justru lebih besar yaitu 4,19% padahal secara ciri-ciri fisik aktivis Najwa Shihab terlihat berasal dari keturunan timur Tengah. Keberagaman yang ada memiliki dampak positif untuk menjalin interaksi dan komunikasi yang ternyata melalui proses interaksi tersebut dapat meningkatkan kecerdasan.Â
Pada topik 1,2, dan 3 terdapat beberpa permainan salah satunya yaitu, dibagi beberapa kelompok dengan 1 keompok menulis jawaban seuai dengan dirinya sendiri dan menjawab di kertas, jika dalam satu kelompok jawabannya ada yang tidak sama maka peserta yang jawaban yang tidak sama tersebut akan diberikan tanda pada badannya atau bisa diatakan dengan untuk membedakan dengan yang lain, permain kedua yaitu peserta berdiri dan menjawab pertanyaan yang sudah ada di layar, yaitu terkait hal yang disukai/dilakukan sesai dengan dirinya, jika sesuai dengan dirinya maka peserta diharapkan maju satu langkah jika tidak sesuai dengan dirinya maka tidak boleh bergerak atau maju,Â
permainan ketiga yaitu dengan membentuk kelompok dengan jumlah 4 orang, maisng-maisng kelompok menggunakan nama suku yang berbeda beda dengan ciri kas yang berbeda-beda, dan dilakukan sosio drama, dalam permainan tersebut setiap suku agar bisa melkaukan komunikasi dan berinteraksi dengan suku-suku yang lain dengan kepentingan yaitu barter atau mencari sesuau yang telah ditentukan dalm peratran permainan yaitu dalam setiap suku harus mendapatkan 1 kaleng beras, 1 apapn dan uang 1 juta rupiah, permaina tersebut sangat seru dan seluruh peserta aktif dan sangat menikmati permainannya.
Kita hidup di abad 21 kita harus menerapkan kunci sukses 4 C yaitu Communication, Creative Thinking, Collaborative, dan Creative untuk mewujudkan proses integrasi sosial yang penuh toleransi.
Dalam topik 4 dan 5 melakukan permainan sosio-drama, membuat kepanjangan dari nama masing-masing mahasiswa, kemudian permainan berupa kartu yang berisikan kesempatan, peluang, dan masalah. Ketiga permainan tersebut dilakukan dengan membentuk kelompok yang masing-masing beranggotakan 5 orang.
 Sosio-dramaÂ
Permainan pertama, yakni sosio-drama. Masing-masing kelompok yang sudah dibentuk diberikan tema yang berbeda-beda dan masing-masing anggota memiliki peran yang berbeda-beda. Tema-tema yang dibagikan pada masing-masing kelompok mengenai beberapa contoh kasus permasalahan yang ada di sekolah, maka dari itu, peran-peran anggota kelompok yang sudah dibagi meliputi kepala yayasan, kepala sekolah, guru, wali murid, dan siswa. Tiap-tiap kelompok diberikan waktu 15 menit untuk menyusun skenario drama dari permasalahan yang sudah dibagi secara acak dan penampil memiliki waktu 10 menit untuk maju kedepan.
Permainan kartu
Permainan kartu ini terdapat 3 kategori jenis kartu masing-masing memiliki kategori berbeda, seperti ancaman, kerentanan dan kapsitas. 3 jenis ini memiliki jumlah yang banyak, kemudian untuk melakukan permainan ini, para kelompok menggabung ketiga jenis kartu menjadi satu kemudian di shuffle sehingga urutannya berantakan. Sesuai dengan perintah pada kotak lebar yang berisi instruksi cara bermain, masing-masing anggota mengambil kartu secara acak kemudian diturunkan, dan hal ini dilakukan secara berulang hingga kartu terakhir. Setelah dipilih secara acak, para kelompok mencoba mencocokan dari ketiga jenis kartu yang berbeda untuk dicari solusi dari permasalahan dan kesempatan apa yang bisa dimaksimalkan dari mengatasi masalah tersebut.
Masyarakat Indonesia dikenal dengan identitas masyarakatnya yang beragam. Hal tersebut ditunjukan melalui keragaman yang meliputi keragaman suku, ras, agama, bahasa, budaya, adat istiadat dan lain-lain. Berangkat dari keragaman tersebut mendorong pemimpin negara Indonesia membentuk semboyan negara Indonesia yaitu "Bhinneka Tunggal Ika" yang berarti "berbeda-beda tetapi tetap satu" . Dimana, melalui semboyan ini segala keragaman yang ada di Indonesia dirangkul agar tidak menjadi penghalang bagi terciptanya persatuan masyarakat Indonesia.
Melalui kegiatan "Wawasan Kebinekaan Global" yang sudah dilaksanakan oleh mahasiswa PPG PRAJABATAN Gelombang 1 Tahun 2023 Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Malang kelas 002 pada tanggal 11 Januari 2024, yang terdiri dari 5 materi pembelajaran yaitu: 1) Dunia yang Berwarna (Tentang Kebhinekaan Global), 2) Negeri Penuh Harmoni (Tentang Kebhinekaan Indonesia), 3) Damai Mulai Dari Diri (Tentang Berdamai dengan Diri), 4) Sekolahku yang Bineka (Keragaman di Sekolah), 5) Sekolahku yang Damai (Menuju Sekolah Damai). Selain mempelajari 5 materi pembelajaran tersebut, terdapat juga beberapa permainan seru yang sudah disiapkan dan bertujuan untuk memperdalam pemahaman mahasiswa terkait materi yang sudah dibahas sehingga inti dari materi yang sudah dibahas dapat diterima dan dipahami dengan baik.
Kegiatan terakhir adalah peserta disuruh mengerjakan pos-tes untuk mengetahui taraf pengetahuan peserta atas materi yang telah diajarkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H