Mark mengajakku makan malam ke sebuah restoran Padang, ternyata Mark penyuka masakan padang. Bagaimana ia dengan lancar dan sedikit berbangga diri menerangkan cara membuat rendang makanan kesukaannya. Mark sosok yang menarik dan menyenangkan.
Di hari hari libur atau jika tidak disibukkan oleh pekerjaan sampai larut malam, Mark sering mengajakku makan malam bersama atau mengajakku melihat pameran lukisan, ia seorang penikmat seni juga. Ia mampu berlama lama menatap sebuah lukisan, ntah apa yang dilihat, aku yang sama sekali tidak mengerti tentang lukisan hanya berdiri terpaku disampingnya memperhatikan keasyikannya mengamati semua lukisan yang ada dipameran.
"Dimana letak keindahan dari lukisan lukisan yang kamu lihat Mark" Tanyaku
"Dalam lukisan ada  goresan goresan indah yang mengungkapkan sebuah makna, hanya orang orang tertentu saja yang mampu melihat keindahan yang tersembunyi dalam lukisan" Mark menjelaskan lalu ia menoleh ke arahku
"Seperti kamu"
"Maksudnya?"
"Hanya orang tertentu saja bisa melihat keindahan yang ada dalam diri kamu" Ucap Mark
Aku tersanjung, Mark bergeser posisi untuk memperhatikan lukisan berikutnya, gestur tubuhnya, ekspresi wajahnya sama sekali tak menunjukkan atau mungkin tak mengetahui kalau ucapannya itu telah membuat darahku panas hatiku terbang tinggi tinggi sekali. Ia mengucapkan bagai angin lalu sementara aku mendengar ucapannya bagai badai menerjang. (Bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H