Inflasi menurut Bank Indonesia merupakan kenaikan harga barang maupun jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Nilai uang di beberapa tahun yang lalu tidak sama dengan tahun ini.
Contoh pada tahun 2004 harga indomie misalkan Rp1000/perbungkus, sedangkan tahun ini harga indomie sudah mencapai Rp3000/perbungkus, dikarenakan kenaikan harga dari tahun ke tahun.
Hal ini berlaku juga jika kamu hanya menyimpan uang dalam tabungan saja, nilainya tidak akan sama dibeberapa tahun yang akan datang, bahkan hanya akan terus tergerus biaya admin bulanan saja.
Data inflasi pada Bank Indonesia di bulan Mei 2021 tercatat sebesar 1.68 %. Sedangkan suku bunga tabungan yang diberikan oleh salah satu bank swasta terbesar di Indonesia mulai dari 0 % sampai 0.20% saja. Bisa dibayangkan dengan jumlah suku bunga tersebut untuk menutupi kenaikan inflasi saja tidak bisa.
Salah satu cara untuk melindungi nilai uang yang berada di tabungan, kalian perlu menginvestasikan beberapa uang kalian tersebut. Banyak sekali instrumen investasi yang bisa kalian jadikan pilihan untuk membantu menghindari inflasi.
Perlu diingat sebelum menentukan kalian harus tahu setiap investasi memiliki prinsip yang tentunya berbeda.
High Risk High Return (Semakin tinggi risiko, maka semakin tinggi hasil yang didapatkan)
Low Risk Low Return (Semakin rendah risiko, maka semakin rendah hasil yang didapatkan)
Instrumen investasi yang dapat dijadikan pilihan menghadapi inflasi