Mohon tunggu...
Mega Batika
Mega Batika Mohon Tunggu... -

Live,Work,Create

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mendekati Hari H, Jokowi Kian Meredup Prabowo Kian Bersinar

7 Juni 2014   01:29 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:57 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="533" caption="Sumber: rimanews.com"][/caption] Mendekati penyelenggaraan Pilpres 9 Juli mendatang, peta dukungan kepada dua kandidat; Prabowo dan Jokowi kian mengkrucut. Pasangan Prabowo - Hatta mendapat dukungan parpol lebih besar ketimbang pasangan Jokowi - JK. Itu artinya mesin partai yang dimiliki Prabowo jauh lebih kuat ketimbang Jokowi. Mesin partai yang mengusung Prabowo sepertinya bekerja ekstra. Buktinya, elektabilitas Probowo kian menanjak sedangkan Jokowi justru menurun. Pengaruh Golkar, partai pemenang kedua Pemilu April lalu, tidak dapat dipungkiri. Golkar memiliki basis massa yang kuat di setiap daerah. Meskipun tidak secara resmi menyatakan dukungan, tapi sebagian besar kader Demokrat lebih memilih mendukung Prabowo ketimbang Jokowi. Meskipun perolehan suara demokrat tidak terlalu menggembirakan, tetapi mesin partainya masih cukup kuat. [caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Sumber: suara-islam.com"][/caption] Kemudian, media massa yang sebelumnya lebih banyak yang memihak pada Jokowi, saat ini menyebrang ke Prabowo. Hal itu dapat dilihat dari intensitas pemberitaan Prabowo yang lebih banyak ketimbang Jokowi. Media yang paling mencolok adalah detik.com. Sebelum Pileg, detik.com dapat dikatakan sebagai corongnya Jokowi dan PDIP. Dalam sehari, detik.com bisa memberitakan Jokowi sedikitnya 20 berita. Saat ini, Prabowo - Hatta mendominasi laman situs berita detik.com. Selain parpol dan media massa, dukungan organisasi, kelompok, atau komunitas juga lebih banyak pada Prabowo. Mayoritas kelompok - kelompok Islam seperti NU dan Muhammadiyah lebih mendukung Prabowo ketimbang Jokowi. Begitu juga dengan kelompok dan organisasi non agamis lainnya. Menurut sejumlah survei, popularitas Jokowi saat ini sudah mulai meredup. Masa kejayaan Jokowi telah habis. Pasalnya, masyarakat mulai merasa jenuh dengan sosok Jokowi. Kepercayaan masyarakat padanya telah pupus karena ketidakkonsistenannya memegang janji dan komitmen selama menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun