Mohon tunggu...
mega ardhianikartika
mega ardhianikartika Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik Sosial antara Suku Madura dan Suku Dayak

14 Desember 2021   23:19 Diperbarui: 20 Desember 2021   22:05 3041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah berakhirnya konflik yang terjadi antara kedua suku tersebut kondisi sosial masyarakat sambas berubah secara pasti, tidak ada lagi para buruh yang berasal dari Madura yang bekerja dan tidak ada lagi para penjual yang dominan dikuasai orang suku Madura di pasar. 

 

Konflik tersebut merupakan kejadian yang tidak diinginkan oleh siapapun, karena dapat merugikan kedua belah pihak yang terlibat konflik. Konflik terjadi secara tiba-tiba dan spontan. Beberapa peranan pemerintah dalam menanggapi konflik adalah sebagai berikut:

  • Diadakan Musyawarah

Supaya konflik tidak semakin meluas pemerintah harus mengambil Langkah dan kebijakan untuk berupaya mendamaikan kedua belah pihak yang terlibat konflik, dengan cara melakukan musyawarah antara suku Madura dan suku Dayak. Dengan musyawarah pelaku dan korban konflik dapat diatasi dengan baik saat musyawarah dengan keputusan pasti ada yang salah dan benar.

  • Membuat Perjanjian

Mencari solusi agar tidak terulang kembali konflik dimasa yang akan datang, karena itu mulai muncul pemikiran pemerintah dan para tokoh adat masyarakat untuk melakukan beberapa perjanjian antar kedua belah pihak untuk disepakati dan dilakukan bersama-sama.

  • Membuat Tugu Perdamaian

Perdamaian merupakan suatu bentuk nyata antara kedua belah pihak yang bertetangan untuk melakukan tujuan tidak akan mengulangi pertentangan dan melakukan perdamaian. Pemerintah mengambil Langkah dalam membuat kebijakan untuk mendirikan tugu perdamaian yang bertujuan untuk tidak ada lagi rasa dendam antara pendatang dan pribumi terkhusus suku Dayak dan Madura, akan tetapi beberapa suku lainnya seperti suku Jawa, Sunda, Bugis juga berpartisipasi dalam pembuatan tugu perdamaian. Sehingga dengan upaya yang dilakukan oleh kedua belah pihak tersebut dapat menjadi contoh problem solving dalam kasus konflik sosial antar suku atau etnis.

Referensi

https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/5859/130905035.pdf?sequence=1&isAllowed=y

https://www.researchgate.net/publication/333869206_KONFLIK_ANTAR_ETNIS_MELALUI_PENGUATAN_WAWASAN_MULTIKULTURAL 

https://www.kompas.com/stori/read/2021/08/06/150000479/kerusuhan-sambas-1999-penyebab-kronologi-dan-dampak?page=all 

https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fsijueng.blogspot.com%2F2013%2F11%2Fkasus-sambas-vs-madura.html&psig=AOvVaw3WvFQJH6AZ50Py5sY2Ivqm&ust=1640097394384000&source=images&cd=vfe&ved=0CAwQjhxqFwoTCIjZj7qI9PQCFQAAAAAdAAAAABAD 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun