Mohon tunggu...
MEGA ANGRAINI SALSABILA
MEGA ANGRAINI SALSABILA Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi UMM

learn to rest, not to quit

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cara Mengurangi Kebiasaan Merokok

4 November 2022   11:57 Diperbarui: 4 November 2022   12:22 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut data Departemen Kesehatan RI (2010) melaporkan adanya hubungan kausal antara penggunaan rokok dengan terjadinya berbagai penyakit seperti kanker, penyakit jantung, penyakit sistem pernapasan, penyakit gangguan reproduksi dan kehamilan. 

Risiko berbagai penyakit tersebut disebabkan pada setiap batang rokok yang mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia toksik dan 43 bahan penyebab kanker (Depkes, RI, 2010). 

Dalam asap rokok mengandung berbagai bahan kimia antara lain nikotin, karbon monoksida, tar dan eugenol untuk rokok kretek yang merupakan salah satu sumber polusi udara.

Kebiasaan merokok berdampak pada kondisi kesehatan yang memburuk, yang mana di masa mendatang berdampak pada human capital rendah sehingga menyebabkan produktivitas rendah. 

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Saptutyningsih (2015) yang menyebutkan bahwa semakin lama merokok akan menurunkan kapasitas paru-paru, yang kemudian berpengaruh pada rendahnya produktivitas tenaga kerja yang berakibat rendahnya tingkat pendapatan yang diterima oleh tenaga kerja.  

Berdasarkan pusat data dan informasi KEMENKES RI (2015) diperkirakan angka kematian akibat rokok di dunia pada tahun 2030 mencapai 10 juta jiwa, dimana 70% diantaranya berasal dari negara berkembang. Berdasarkan data The Tobacco Atlas (2015), 

Indonesia menempati urutan pertama dunia untuk jumlah pria perokok diatas usia 15 tahun. Berdasarkan survey dari Badan Pusat Statistik (BPS)(2015), prevalensi perokok di Indonesia tercatat (31%) dari jumlah penduduk. Dimana prevalensi perokok lelaki (60-65%), sedangkan perokok perempuan (1-2%).

Dengan permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia yang cukup kompleks ini, maka peran perawat sebagai educator di lingkungan masyarakat sangat dibutuhkan. Hal ini karena kegiatan perawat berupa promotif dan preventif lebih diutamakan daripada kuratif dan rehabilitative (KEMENKES RI 2014). 

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Almirza, dkk (2016) yang mengatakan bahwa kegiatan promotif dan preventif yang dilakukan dengan memberikan penyuluhan oleh perawat dengan berperan sebagai educator harus dilaksanakan dengan sepenuhnya. 

Penyuluhan kesehatan ini diberikan ke masyarakat di puskesmas, di rumah, ataupun di lingkungan masyarakat dengan tujuan dapat memberikan informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan kepada masyarakat tentang bahaya merokok dan meningkatkan motivasi kepada pecandu rokok agar menghentikan kebiasaan merokoknya.

Dalam Islam pun ulama berpendapat bahwa segala sesuatu yang membahayakan kesehatan manusia maka harus diharamkan secara syariah.

Allah berfirman dalam QS Al Baqarah 2:185

     "...dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.

QS An-Nisa 4:29     

"Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu." 

CARA MENGURANGI KEBIASAAN MEROKOK

 Lalu solusi yang bisa digunakan untuk mengurangi kebiasaan merokok yaitu dapat menggunakan strategi:

1. Prosedur 5A (Asking, Assess, Advise, Assist, dan Arrange follow-up)

Prosedur 5A merupakan prosedur pendekatan yang membantu perokok untuk berhenti merokok dalam bentuk memberi nasihat ataupun konseling dengan pendekatan 5A. Adapun metode 5A adalah asking, assess, advise, assist, dan arrange follow-up. 

  • Asking             = menanyakan sudah berapa lama ia merokok.
  • Assessing        = menilai stadium perubahan dan ketergantungan nikotin.
  • Advise             = menganjurkan untuk berhenti merokok secara nyata.
  • Assist     = membantu dalam bentuk pelayanan telekomunikasi (Quitlines) ataupun dukungan farmakoterapi.
  • Arrange follow-up =  kegiatan memantau dan mengevaluasi upaya berhenti merokok oleh mantan perokok.

2. Nicotine Replacement Therapy (NRT)

Adalah dosis kontrol nikotin yang bekerja menggantikan nikotin yang biasa dikonsumsi pada rokok. Pemberian NRT meliputi koyo nikotin (patch), permen karet atau inhaler yang dapat digunakan untuk beberapa minggu pertama atau bulan pertama untuk membuat lebih mudah berhenti

3. Motivasi Diri

Tetapi yang terpenting dari semua solusi dan strategi yang telah dijelaskan adalah adanya motivasi dalam diri untuk berhenti merokok. Penelitian Tulloch et al (2016) menjelaskan bahwa kesehatan sebanyak 91% adalah motivasi yang paling umum ditemukan pada mantan perokok untuk berhasil dalam usaha berhenti merokok. Jika tidak memiliki motivasi, semua solusi dan strategi yang telah dijelaskan akan terasa berat dan susah untuk dijalani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun