Dalam bidang pendidikan, semua siswa mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga perguruan tinggi terpaksa harus melakukan kegiatan belajar mengajar dengan cara Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) demi memutus rantai penyebaran virus COVID-19. Tidak selalu kegiatan pembelajaran jarak jauh berjalan dengan efektif dan efisien
Tidak semua siswa dapat melakukan pembelajaran tanpa didampingi guru atau dosen. Beberapa siswa harus tetap berada dengan pengajar saat melakukan pembelajaran agar lebih mudah memahami apa yang dipelajari.Â
Terlebih lagi untuk siswa-siswa yang tidak memiliki ketertarikan lebih dalam riset dan membaca, pembelajaran jarak jauh akan semakin menjadi bencana untuk mereka.Â
Beberapa juga mengeluhkan jika mereka tidak mampu jika harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli paket data terus menerus, sedangkan pemerintah tidak memperhatikan hal tersebut.
Bahkan hingga saat ini pemerintah belum berencana untuk membuka sekolah maupun perguruan tinggi meskipun kegiatan perekonomian sudah dimulai. Jangan sampai pembelajaran jarak jauh membuat siswa yang cerdas semakin cerdas, dan yang sulit melakukan pembelajaran dengan jarak jauh semakin tertinggal.
Memang pada awalnya kegiatan Work From Home (WFH) terasa menyenangkan, namun terasa membosankan setelah tiga bulan berlalu. Bahkan kebijakan new-normal juga tidak lebih mengasyikkan karena banyaknya batasan yang ada. Masyarakat berharap transisi menuju normal ini segera berakhir dan semua dapat beraktivitas seperti sedia kala. (MWA)
