Pada kesempatan ini, Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya yang berkolaborasi dengan Universitas Timor dan Fornassosmas (Forum Nasional Sosial Masyarakat BEM Se-Indonesia), akan menjadi tuan rumah pada program Ekspedisi Nasional di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) yaitu di Desa Eban, desa yang menjadi perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste.Â
Ekspedisi Nasional yang selanjutnya akan disebut sebagai Eknas ini adalah program yang diperuntukkan sebagai wadah bagi seluruh ekspeditor muda dari berbagai universitas di Indonesia untuk berkolaborasi dalam pengabdian dan pemberdayaan masyarakat di daerah 3T dan pada tahun 2024 ini Eknas melaksanakan pengabdian di Desa Eban, NTT. Eknas 2024 mengangkat tema "Kolaborasi Aktif, Mengabdi Untuk Negeri" yang sejalan dengan pilar ketiga Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat.Â
Pengabdian yang dilakukan akan berorientasi pada bidang pendidikan dan teknologi, bidang kesehatan dan bidang pariwisata dan ekonomi. Hal ini didasari oleh permasalahan yang dihadapi masyarakat Desa Eban, seperti masalah ekonomi keluarga, angka stunting yang tinggi, rumah tidak layak huni (rutilahu), kurangnya lapangan pekerjaan, harga komoditi pertanian merosot serta tidak ada pengembangan ekonomi melalui potensi peternakan yang menjadi salah satu komoditas utama di Eban. Semua ini sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi : Pengabdian kepada Masyarakat, IKU 2 dan 3, SDGs 4 Quality Education, SDGs 8 Decent Work and Economic Growth, SDGs 17 Partnerships For The Goals dan SIMKATMAWA.Â
Eknas 2024 akan dihadiri oleh delegasi anggota Fornassosmas BEM seluruh Indonesia dan akan dilaksanakan selama sepuluh hari berturut-turut. Sepuluh hari itu akan diisi dengan berbagai kegiatan seru dan menarik, mulai dari opening ceremony hingga closing ceremony nantinya. Pada opening ceremony para delegasi akan disambut dengan penampilan salah satu tari tradisional Indonesia yaitu tari beskalan atau tari topeng yang merupakan tari tradisional khas Kota Malang. Acara Eknas 2024 nantinya akan dibuka secara resmi oleh Prof.Widodo,S.Si.,M.Si.,Ph.D.Med.Sc selaku Rektor Universitas Brawijaya di Aula Rektorat Lantai 6, Universitas Brawijaya. Dalam sebuah wawancara beliau menyampaikan, "Program ini sengat baik diteruskan untuk tahun-tahun selanjutnya dan diharapkan bisa lebih baik dari tahun sebelumnya yang sukses di Bima,Nusa Tenggara Barat dan bisa lebih banyak lagi ekspeditor yang diberangkatkan ke tempat yang baru ini". (9/8) Selain itu, ada pula sambutan dari Menteri  Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta ada juga Menteri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang turut memeriahkan opening ceremony.
Wensislaus Pilis Selaku kepala Desa Eban mengaku sangat senang dengan keberadaan mahasiswa di desa Eban, selama sepuluh hari mahasiswa melakukan pertukaran informasi dengan seluruh lapisan dari anak-anak, pemerintah, dinas, masyarakat aparat keamanan setempat Bank Indonesia bahkan hingga ke kementerian pusat. Hal ini merupakan hal baru dimana mahasiswa yang memiliki latar belakang berbeda bisa berbaur dan bertukar informasi disini".
Mega Ekspedisi Brawijaya x Ekspedisi Nasional 2024 bisa menjadi tombak akselerasi sekaligus simbol pemerataan pemberdayaan dan pembangunan di Indonesia, yang saat ini kita sebagai masyarakat harus bisa selaras dengan pemerintah mensukseskan pembangunan yang terkonsen indonesiasentris bukan lagi javasentris. Dalam pelaksanaanya kemarin banyak pelajaran yang berarti bagi kami sebagai mahasiswa untuk bisa membuka mata kami bagi saudara jauh kami di ujung perbatasan nusantara yang turut menjaga geografis Indonesia dengan semangat penuh Nasionalisme. Tutur Fahmi ketua pelaksana MEB X Eknas 2024Â
"Kolaborasi antara berbagai pihak, mulai dari mahasiswa, pemerintah, hingga masyarakat, menjadi kunci keberhasilan program pengabdian di Desa Eban. Semoga semangat kolaborasi ini dapat terus terjaga dan menjadi contoh bagi program-program pengabdian lainnya. Mari kita bersama-sama mendukung kegiatan-kegiatan positif seperti ini dan berkontribusi untuk Indonesia yang lebih baik." Tutur Dionisius Klau Presiden Mahasiswa Universitas Timor
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H