Malang, 17 Oktober 2024 -- Gedung Sasana Budaya Universitas Negeri Malang menjadi saksi atas terselenggaranya Karya Cipta Boga 2024 oleh 96 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Tata Boga angkatan 2022. Acara ini mengangkat tema "Edukasi, Literasi, dan Inovasi Bahan Pangan Lokal: Menuju Ketahanan Pangan Berkelanjutan". Acara ini berhasil menarik perhatian berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa hingga masyarakat umum.
Pameran Karya Cipta Boga 2024 berkolaborasi dengan Pusat Kesehatan dan Pangan (PKP) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UM yang dikepalai oleh Prof. Dr. Dra. Titi Mutiara Kiranawati, M.P. Beliau merupakan dosen S1 Pendidikan Tata Boga UM. Dalam kolaborasi ini, mengadakan lomba poster bertaraf internasional dengan mendatangkan juri dari Universiti Malaysia Sabah (UMS), Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam, dan Indonesian Chef Association.
Kegiatan ini merupakan acara tahunan bagi mahasiswa S1 Pendidikan Tata Boga Universitas Negeri Malang dan merupakan bagian dari tugas mata kuliah Karya Cipta Boga. Mata kuliah ini bertujuan mengembangkan inovasi untuk menciptakan produk dengan memanfaatkan bahan pangan lokal serta memperkenalkan pada khalayak umum dalam bentuk pameran. Pada kegiatan ini, peran para dosen pembimbing, yaitu Prof. Dr. Dra. Titi Mutiara Kiranawati, M.P., Dr. Nunung Nurjanah, M.Kes., Dr. Ir. Ummi Rohajatien, M.P., Anggi Martiningtyas Januwati Saputri, S.Pd. M.Sc., serta Aditia Gustiana Gunawan, S.Pd. M.Pd sangatlah penting.Â
Pembimbingan dilakukan secara intensif mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan, memastikan bahwa setiap produk inovasi yang dipamerkan tidak hanya berkualitas, tetapi juga berkontribusi terhadap penguatan ketahanan pangan berbasis bahan pangan lokal. Di luar daripada itu, dukungan tak kalah penting diberikan oleh Kepala Departemen Pendidikan Tata Boga dan Busana yaitu Lismi Animatul Chisbiyah, S.Pd, M.Pd., Ph.D serta seluruh jajaran staf Departemen Pendidikan Tata Boga dan Busana, termasuk para laboran, dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Dalam acara yang berlangsung meriah ini, panitia menampilkan pameran produk hasil inovasi mahasiswa yang dibagi menjadi sembilan komoditas utama, yaitu sayuran, buah-buahan, daging, unggas, fish and shellfish, kacang-kacangan, makanan pokok, telur, dan susu. Produk  tidak hanya dipamerkan, tetapi juga diberikan informasi mengenai potensi dan kandungan nutrisi yang ada di dalamnya, dimana informasi tersebut tertera pada poster setiap komoditas.
Karya Cipta Boga tidak hanya sebatas pameran. Berbagai kegiatan menarik pun turut digelar guna menambah wawasan dan pengalaman pengunjung, di antaranya adalah:
- Food Show: Menampilkan berbagai produk inovatif hasil karya mahasiswa, di mana setiap mahasiswa membawa hasil produknya masing-masing sambil berjalan melewati sisi kanan, tengah, dan kiri tamu yang hadir.
- Talkshow: Menghadirkan owner Bersama Jaya Spesialis Rahang Tuna yaitu Bayu Nuriman, yang berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai pemanfaatan inovasi produk dalam menjalankan suatu wirausaha.
- Live Cooking dan Cake Decoration: Pengunjung diarahkan untuk menyaksikan secara langsung proses memasak dan mendekorasi kue yang dipandu oleh perwakilan mahasiswa dan didampingi oleh dosen.
- Pameran Produk dan Poster: Menampilkan inovasi dari setiap komoditas, termasuk poster-poster yang menggugah kesadaran akan banyaknya ragam bahan pangan lokal yang bisa diolah menjadi berbagai produk inovatif.
- Doorprize: Pengunjung berkesempatan memenangkan berbagai hadiah menarik yang disediakan oleh panitia.Â
Acara ini ditutup dengan pemberian penghargaan kepada karya-karya terbaik dalam berbagai kategori. Penghargaan diberikan untuk kategori juara lomba poster EDULOPA, poster komoditas terfavorit, produk terbaik, produk terinovatif, kemasan terbaik, dan organoleptik terbaik. Penghargaan ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang telah berkontribusi dalam mempromosikan bahan pangan lokal.
Melalui Karya Cipta Boga 2024, mahasiswa tidak hanya menunjukkan keterampilan dalam mengolah makanan, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dalam sistem pangan. Dengan memanfaatkan bahan pangan lokal, diharapkan dapat tercipta ketahanan pangan yang lebih baik dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG's), yaitu SDG's poin 2 "Mengakhiri Kelaparan", poin 3 "Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan", dan poin 12 "Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung jawab".